Kabar24.com, JAKARTA – Jaksa penuntut umum Arab Saudi yang memimpin penyelidikan atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tiba di Istanbul, Turki, Minggu (28/10/2018) malam waktu setempat.
Kedatangan pihak jaksa Arab Saudi diperkirakan untuk mengadakan diskusi dengan kepala jaksa Istanbul, demikian dilansir Reuters.
Mengutip laporan kantor berita Turki, Anadolu, pada Senin (29/10), pihak jaksa Arab Saudi juga akan memeriksa gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul yang menjadi tempat dibunuhnya Khashoggi sekitar tiga pekan lalu.
Pada Sabtu (27/10), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki menghargai hasil pembicaraan antara kedua jaksa meskipun belum ada kepastian jadwal untuk pertemuan mereka.
Kematian Khashoggi, yang dikenal sebagai kolumnis Washington Post dan kritikus Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), telah memicu kemarahan global dan merembet menjadi krisis bagi negara pengekspor minyak tersebut.
Pemerintah Turki dan sejumlah negara lainnya telah menyuarakan skeptisisme mereka tentang penjelasan Pemerintah Arab Saudi mengenai pembunuhan itu.
Sekilas balik, para pejabat Arab Saudi awalnya membantah terlibat dalam hilangnya Khashoggi setelah dia memasuki gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Selasa (2/10). Pernyataan tersebut kemudian direvisi dengan mengatakan bahwa penyelidikan internal menunjukkan Khashoggi secara tidak sengaja terbunuh dalam sebuah operasi yang gagal untuk membawanya kembali ke negara asalnya.
Namun, pekan ini, jaksa penuntut umum Arab Saudi Saud Al Mojeb menyatakan bahwa pembunuhan jurnalis Khashoggi telah direncanakan.
Jaksa umum Turki juga telah mempersiapkan permintaan ekstradisi atas 18 tersangka yang ditangkap Pemerintah Arab Saudi, sebagai bagian dari penyelidikan ini.
Para tersangka itu di antaranya adalah sebuah tim keamanan yang terdiri dari 15 orang. Oleh pihak otoritas Turki, mereka disebut terbang ke Turki beberapa jam sebelum pembunuhan tersebut terjadi.
Pada Sabtu (27/10), Erdogan mengumumkan permintaan ekstradisi sedang disampaikan ke Arab Saudi melalui Kementerian Kehakiman Turki. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir memastikan bahwa orang-orang yang menjadi dalang atas pembunuhan itu akan menjalani proses pengadilan di Arab Saudi.