Bisnis.com, MANADO - Komisi Pemberantasan Korupsi telah menangkap 100 kepala daerah selama terbentuknya lembaga anti asuah ini.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebutkan pentingnya gerakan revolusi mental sejak dini untuk pejabat-pejabat dan masyarakat
Indonesia agar tidak terjadi lagi kasus korupsi.
“Kami siapkan mekanisme program yang kami sinergikan dengan Kemenko PMK dalam rangka membantu disiplin, membangun mental masyarakat,” ujarnya Mendagri.
Hal itu disampaikan Mendagri saat menghadiri acara pembukaan Pekan Kerja Nyata Gerakan Revolusi Mental di Lapangan KONI, Manado, Jumat (26/10/2018).
Menurut Mendagri perbaikan mental disiplin , mental taat aturan, memahami area rawan korupsi, memahami perencanaan anggaran, mekanisme pembelian barang jasa, harus dilakukan dengan revolusi mental.
“Jadi teman-teman sebagai pejabat publik, apalagi pejabat yang dipilih oleh masyarakat di daerah. revolusi mental harus dimulai dari diri kita,” jelasnya.
Selain itu, dalam tahun politik ini, Tjahjo juga menegaskan perlunya dilakukan revolusi mental guna membersihkan ‘racun’ demokrasi di Indonesia.
Ia mengimbau untuk menghentikan politik uang, kampanye hasutan, fitnah, menghina, ujaran kebencian, bersifat sara, dan bersifat provokasi dalam berdemokrasi.
“Maka nanti harus adu program, konsep , gagasan, melihat track record, baik untuk calon anggota DPR, DPRD, DPD, capres, cawapres,” pungkasnya.