Bisnis.com, KARANGASEM — Kendati Gunung Agung belum stabil, risiko erupsinya relatif kecil dan diperkirakan tidak mengganggu pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-World Bank Annual Meeting) 2018, pekan depan.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat mengunjungi Pos Pemantauan Gunung Agung di Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (5/10/2018). Pos pantau ini terletak 12 kilometer (km) dari puncak Gunung Agung.
“Berdasarkan pantauan terakhir, setelah erupsi terakhir Juli 2018, kondisi gunung belum stabil, tapi risiko erupsinya juga minimal. Ini terlihat dari volume kubah lava yang stabil, terisi kurang dari separuh dari kapasitas 60 juta meter kubik,” tuturnya, didampingi Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar.
Menurut Jonan, kalaupun terjadi erupsi, potensi gangguannya sangat kecil karena jarak puncak Gunung Agung dengan tempat berlangsungnya IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua sekitar 70 km.
“Mudah-mudahan erupsi tidak terjadi bila melihat berbagai indikator terkini. Sejauh ini juga tidak ada indikasi erupsi lebih besar yang mengganggu," lanjutnya.
Status Gunung Agung juga belum akan diubah dari status saat ini, yaitu Siaga. Namun, kegiatan pemantauan dan mitigasi kebencanaan akan terus ditingkatkan.
IMF-World Bank Annual Meeting 2018 diproyeksi bakal dihadiri lebih dari 15.000 peserta dari 189 negara. Acara puncak kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 13-14 Oktober 2018.