Bisnis.com, BANDUNG -- Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar membenarkan kabar soal dirinya akan menjadi Juru Bicara (Jubir) pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo dan calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin.
Meski enggan bicara banyak, Deddy yang merupakan kader Partai Demokrat mengakui pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto adalah benar.
"Insyaallah fix seperti itu. Kenapa mesti kaget?" ujarnya melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Selasa (28/8/2018).
Demiz, sapaan akrab Deddy, menuturkan dia menerima tawaran menjadi Jubir Jokowi-Ma'ruf setelah melewati proses panjang dan diskusi dengan tim sukses Jokowi-Ma'ruf.
"Ini sudah melewati proses panjang, jadi segala sesuatu saya komunikasikan. Kami bahas tugasnya seperti apa, kalau saya kira baik, kenapa tidak saya jalankan?" lanjutnya.
Namun, penetapan dirinya sebagai Jubir secara teknis masih dalam pembahasan antara pihaknya dengan tim sukses Jokowi-Ma'ruf. Penetapannya secara resmi akan dilakukan pada 21 September 2018 setelah ada penetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Demiz mengklaim tidak ada penolakan dari Partai Demokrat atas penunjukannya ini. Seperti diketahui, Partai Demokrat turut mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Saya sudah ngobrol dengan Hinca [Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan]. Teknisnya tanya saja ke Hinca," ucapnya.
Dirinya berharap keputusan menjadi Jubir Jokowi-Ma'ruf merupakan keputusan dan kabar baik.
Sebelumnya, Hasto menilai sosok Demiz memiliki komunikasi politik yang baik dan mempunyai landasan kebudayaan sesuai dengan fokus Jokowi-Ma’ruf.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf juga sudah menunjuk delapan jubir lain yang berasal dari kalangan parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yakni politisi PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kedelapan jubir itu adalah Ahmad Basarah, Arif Budimanta, Johan Budi, Abdul Kadir Karding, Ace Hasan Syadzily, Irma Suryani Chaniago, Arya Sinulingga, dan Lena Maryana Mukti.