Bisnis.com, JAKARTA - Selain dampak negatif yang ditakutkan, media sosial juga memiliki potensi sebagai alat untuk melakukan tindakan bernuansa patriotisme, Ibaratnya, medsos pun bisa menjadi pedang atau senjata patriotik demi menjaga dan membela negara.
Praktisi media sosial Nukman Luthfie mengatakan media sosial dan juga media daring lainnya bisa menjadi sarana bela negara, terutama bagi kalangan anak muda.
"Apabila kita berbicara tentang bela negara di dunia maya, kita tidak hanya berbicara bagaimana caranya memerangi hoaks ataupun konten radikal, tetapi kita juga harus banyak menyebarkan konten kebaikan," katanya dikutip dari siaran pers di Jakarta, Sabtu (11/8/2018).
Menurut dia, penyebarluasan konten positif merupakan cara elegan untuk melawan propaganda kelompok radikal dan juga konten negatif lainnya sekaligus menginspirasi orang lain.
"Cerita tentang kebaikan seseorang yang membantu sesama di tempat pelosok di Indonesia, misalnya. Hal itu akan berefek besar ketika kita menceritakan itu di media sosial karena dapat menginspirasi orang lain untuk menjadi seperti sosok itu," tutur Nukman.
Ia mengatakan Indonesia sekarang hidup di era digital, akan lebih baik apabila media sosial digunakan sebagai lahan edukasi wawasan kebangsaan yang dapat memperkokoh persatuan bangsa.
"Mari kita cintai tanah air ini dan menjadi masyarakat yang cerdas di dunia maya serta bersama-sama bahu membahu untuk melawan kejahatan terorisme di dunia maya," ucap Nukman.
Menurut dia, media sosial dan duniamaya merupakan ruang tanpa batas. Penggunanya dapat mengekspresikan diri seolah tanpa ada aturan dan batasan apa pun.
"Berbagai aturan tidak akan efektif apabila tidak disertai dengan kebijakan literasi media kepada masyarakat," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Nukman, Pemerintah tidak cukup mengandalkan aturan, tetapi juga harus aktif memberikan edukasi pada masyarakat umum serta memasukkan pelajaran tentang cara memanfaatkan media untuk kepentingan yang positif.