Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga survei Roda Tiga Konsultan memprediksi pertarungan antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto bakal berimbang di Pemilihan presiden 2019.
Hal itu mungkin terjadi bila Jokowi berpasangan dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD melawan Prabowo yang berpasangan dengan Agus Harimurty Yudhoyono (AHY).
“Jika Jokowi memilih Mahfud MD sebagai cawapres dan Prabowo memilih AHY, maka kemungkinan Pilpres 2019 akan berimbang,” kata Direktur Riset Roda Tiga Konsultan, Rikola Fedri di Jakarta, Minggu (5/8/2018).
Riko mengatakan kemungkinan itu muncul dalam tingkat kemungkinan mendukung pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019.
Menurut Riko, dalam survei tersebut pasangan Jokowi-Mahfud MD dan Prabowo-AHY mendapat suara paling tinggi dibandingkan dengan nama alternatif cawapres lainnya.
Saat dipasangkan dengan Mahfud MD, Jokowi mendapatkan dukungan sebanyak 67, 4%. Sementara, duet Prabowo-AHY mendapatkan dukungan 68,4%.
Baca Juga
“Itu artinya, kemungkinan pilpres 2019 akan berimbang,” kata Riko.
Sedangkan, saat dipasangkan dengan calon lainnya baik Jokowi maupun Prabowo mendapatkan tingkat dukungan yang relatif lebih rendah.
Duet Jokowi-AHY mendapatkan dukungan 67,3%, Jokowi-Muhaimin Iskandar 66,4%, dan Jokowi-Sri Mulyani 64,2%. Sementara, Prabowo-Anies Baswedan 66,4%, Prabowo-Gatot Nurmantyo 63,7% dan Prabowo-Ahmad Heryawan 57,5%.
Survei ini tidak membuat simulasi soal elektabilitas bila pasangan Jokowi-Mahfud MD dan Prabowo-AHY saling berhadapan head to head.
Roda Tiga Konsultan menggelar survei pada 23 Juli sampai 1 Agustus 2018. Survei menggunakan metode stratified systemic random sampling yang melibatkan 1610 responden usia 17 tahun ke atas. Jumlah Responden diklaim terdistribusi secara proporsional tiap provinsi. Rentang margin of error diklaim 2,5 persen.