Bisnis.com, JAKARTA - Survei Roda Tiga Konsultan menyatakan sejumlah kandidat calon wakil presiden alternatif Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden atau capres justru membuat elektabilitas menurun.
“Ketika Jokowi dipasangkan dengan beberapa alternatif cawapresnya elektabilitasnya justru turun,” kata Direktur Riset Roda Tiga Konsultan, Rikola Fedri di Jakarta, Minggu (5/8/2018).
Riko menjelaskan saat Jokowi belum dipasangkan dengan sejumlah nama cawapres elektabilitasnya bisa melewati 50%. Saat simulasi Jokowi versus Prabowo Subianto, Jokowi mendapatkan dukungan suara 51,6%, sedangkan Prabowo 30,8%.
Sedangkan, saat melawan Agus Harimurty Yudhoyono atau AHY, tingkat keterpilihan Jokowi 56,2 % dan AHY 20,7%. Ketika berhadapan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tingkat keterpilihannya meningkat menjadi 57,5% dan Anies 18,7%.
Namun, saat dipasangkan dengan sejumlah nama cawapres alternatif seperti Chairul Tanjung, Puan Maharani dan Budi Gunawan elektabilitas Jokowi tak sampai 50%.
Elektabilitas Jokowi-Chairul Tanjung 49,3%, dengan Puan Maharani 47,4%. Dan jika dipasangkan dengan Budi Gunawan elektabilitasnya 47,9%.
Baca Juga
“Ketika Jokowi belum dipasangkan berpasangan dengan cawapres alternatifnya elektabilitasnya bisa mencapai di atas 50 persen,” kata Riko.
Hal yang sama juga dialami pesaing terberatnya, Prabowo. Ketika bakal capres Prabowo dipasangkan dengan sejumlah calon wakil presiden alternatifnya seperti Anies dan Gatot Nurmantyo, dia tidak mampu menahan laju elektabilitas Jokowi.
“Tetapi ketika berpasangan dengan AHY elektabilitas pPabowo terangkat dan elektabilitas Jokowi turun di bawah 50%,” kata dia.
Roda Tiga menggelar survei pada 23 Juli sampai 1 Agustus 2018. Survei menggunakan metode acak berjenjang sistematis (stratified systemic random sampling) yang melibatkan 1610 responden usia 17 tahun ke atas.
Jumlah responden diklaim terdistribusi secara proporsional tiap provinsi dan rentang margin of error 2,5%.