Inisial M
Dinamika inilah yang kian membuat publik penasaran dengan pertanyaan kunci, siapa figur cawapres yang akan dipilih oleh Jokowi dan Prabowo.
Menentukan cawapres memang tidak mudah, mengingat banyak faktor yang harus dihitung. Faktor elektabilitas cawapres bukanlah satu-satunya yang harus dipertimbangkan, karena ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya seperti kekuatan logistik.
Demikian juga dengan faktor komplimenter yang membuat kekuatan sang cawapres mampu menutupi kelemahan capres yang didampinginya.
Di kubu Jokowi terdapat sejumlah nama yang memenuhi ketiga faktor tersebut. Dari sejumlah nama, tampaknya nama Mahfud MD masuk setidaknya untuk dua faktor selain kekuatan logistik.
Kalau memang inisial yang dirumorkan nama sang cawapres berinisial “M”, tentu ada nama Moeldoko, mantan Panglima TNI yang setidaknya memiliki kekuatan logistik yang lebih memadai dibandingkan dengan Mahfud.
Moeldoko selain menguasai masalah pertahanan yang menjadi faktor pelengkap dari kemampuan Jokowi juga menjadi pendorong elektabilitas setidaknya bagi kalangan yang menginginkan sosok militer di kepempinan nasional.
Hanya saja, pengalaman Mahfud yang pernah berkiprah di ranah eksekutif, legislatif dan yudikatif akan sangat membantu Jokowi sebagai presiden jika terpilih kembali pada Pilpres 2019.
Mahfud pernah menjadi menteri pertahanan, anggota DPR, dan pernah juga menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Isu pasangan nasionalis-religius juga akan terjawab kalau Jokowi menempatkan Mahfud sebagai pasanganya mengingat sejumlah isu agama akhir-akhir ini menguat.