Bisnis.com, JAKARTA -- Arab Saudi mengklaim telah mencegat dua misil yang diluncurkan ke Riyadh oleh kelompok militan Houthi dari Yaman.
Reuters melansir Senin (25/6/2018), setidaknya terdengar enam ledakan keras di ibu kota Arab Saudi itu pada Minggu (24/6). Pecahan logam terlihat berserakan di area kedutaan besar berbagai negara berada dan warga asing tinggal.
"Angkatan Udara (AU) Arab Saudi mencegat dan menghancurkan misil-misil itu. Beberapa pecahan logam dari misil tersebut menghujani kawasan pemukiman. Untungnya, tidak ada korban jiwa," ujar juru bicara koalisi militer Arab Saudi Turki Al Malki dalam pernyataan resmi.
Stasiun televisi milik kelompok Houthi, Al Masirah, menyatakan misil-misil itu ditembakkan ke arah Kementerian Pertahanan Arab Saudi dan sejumlah target lainnya.
Kelompok Houthi sekarang menguasai sebagian besar Yaman, termasuk Sana'a, ibu kotanya. Perang antara koalisi yang dipimpin Arab Saudi dan kelompok ini sudah berlangsung sejak 2015 dan dianggap sebagai perang proxi antara Arab Saudi dengan Iran.
Serangan terhadap Riyadh tercatat sebagai yang keenam sejak Desember 2017.
"Semakin lama agresi dan perang yang berlangsung, semakin besar kapasitas misil balistik kami," sebut juru bicara Houthi Mohammed Abdul Salam.
Pemerintah Yaman yang diakui dunia internasional, termasuk Presiden Abd Rabbu Mansour Al Hadi, telah melarikan diri ke Arab Saudi.