Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral China berencana menurunkan kewajiban dana cadangan minimum sejumlah bank sekitar 700 miliar yuan (US$108 miliar), dalam upaya mengendalikan leverage dan mendukung perusahaan kecil.
Dilansir Bloomberg dari situs resmi People’s Bank of China (PBOC), bank sentral China tersebut akan menurunkan rasio cadangan wajib sejumlah bank sebesar 0,5% mulai 5 Juli mendatang, dan akan lebih mempromosikan program pertukaran utang ke saham (debt to equity swap).
Pemotongan ini berlaku untuk bank-bank komersial besar yang dikelola negara, pemberi pinjaman komersial dengan saham gabungan, bank pos, pemberi pinjaman komersial kota, bank perkreditan rakyat, dan bank asing.
Pengurangan tersebut telah banyak diperkirakan, terutama setelah kabinet China mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan menggunakan alat kebijakan moneter, termasuk memotong rasio cadangan untuk beberapa bank, untuk meningkatkan pasokan kredit ke perusahaan-perusahaan yang lebih kecil.
PBOC mendesain pemangkasan tersebut untuk dua hal yang berbeda, menurut pernyataan itu. 500 miliar yuan yang dibuka untuk lima bank pemerintah terbesar yang dikelola negara dan 12 pemberi pinjaman komersil akan disalurkan untuk pertukaran utang dengan saham, yang dapat mengurangi beban utang perusahaan dan membantu membersihkan neraca bank.
Sementara itu, 200 miliar yuan yang dibebaskan untuk pemberi pinjaman yang lebih kecil seperti bank pos dan pemberi pinjaman komersial kota akan digunakan untuk mendukung pendanaan untuk usaha kecil.
Dalam pernyataan terpisah, PBOC menyatakan langkah tersebut akan membantu mendorong kemajuan berkelanjutan dari deleveraging struktural, serta memperkuat dukungan untuk usaha kecil dan mikro. PBOC akan terus menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dan netral, dan menciptakan lingkungan moneter dan keuangan yang menguntungkan untuk pengembangan berkualitas tinggi dan reformasi di sisi penawaran.
"Pengurangan rasio pencadangan minimum kali ini tidak mengubah sikap kebijakan hati-hati PBOC. Keputusan itu sesuai dengan situasi ekonomi dan likuiditas saat ini," kata Wen Bin, seorang peneliti di China Minsheng Banking Corp, seperti dikutip Bloomberg.
"Ini juga merupakan langkah inovatif dan mengatasi masalah struktural, karena bank sentral memerintahkan bank untuk menggunakan uang yang dikeluarkan untuk mendorong pertkaran utang ke saham dan mendukung usaha kecil dan mikro. Hal ini dapat membantu meringankan beban keuangan untuk beberapa perusahaan sambil mengurangi leverage,” lanjutnya.