Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Guatemala mengakhiri pencarian korban letusan gunung berapi Fuego di zona yang banyak menelan korban jiwa dan luka-luka akibat letusan.
Menurut badan penanggulan bencana CONRED, setidaknya 110 jiwa meninggal dunia dan 197 orang masih dinyatakan hilang setelah letusan dahsyat yang terjadi 2 pekan lalu.
“Upaya pencarian korban di kota-kota seperti San Miguel Los Lotes dan El Rodeo diakhiri. Daerah tersebut sangat berbahaya dan terancam tidak bisa dihuni,” ujar CONRED dalam pernyataannya yang dikutip Senin (18/6/2018).
The Fuego yang artinya dalam bahasa Spanyol adalah api, memuntahkan empat atau lima kali ledakan kecil setiap harinya mengeluarkan abu setinggi 15.420 kaki atau 4700 meter diatas permukaan laut.
Escuintla menyediakan 12 tempat penampungan untuk sekitar 2800 orang yang kehilangan tempat tinggal akibat abu yang melahap rumah-rumah tersebut, dan sekitar 770 orang mengungsi di penampungan terdekat.
Beberapa dari korban yang selamat kehilangan hampir seluruh anggota keluarganya akibat awan panas, dan lahar, serta gas yang bergerak cepat menuruni gunung. Letusan kali ini merupakan yang terbesar setelah empat decade terakhir.
Fuego adalah salah satu dari beberapa gunung berapi paling aktif di antara 34 di negara Amerika Tengah. Gunung setinggi 3,763 meter itu terletak di dekat kota kolonial Antigua, situs warisan dunia UNESCO yang telah selamat dari beberapa letusan besar.