Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKANDAL 1MDB: Tersangka Utama Jho Low Buka Suara

Low Taek Jho atau Jho Low, pengusaha asal Malaysia yang merupakan tersangka utama skandal korupsi 1 Malaysia Development BHD atau 1MDB, akhirnya buka suara.
Low Taek Jho atau Jho Low/Istimewa
Low Taek Jho atau Jho Low/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Low Taek Jho atau Jho Low, pengusaha asal Malaysia yang merupakan tersangka utama skandal korupsi 1 Malaysia Development BHD atau 1MDB, akhirnya buka suara.

Pada Kamis (7/6/2018), Jho Low memberikan perintah kepada pengacaranya untuk menghubungi lembaga anti-korupsi Malaysia, MACC, guna menyampaikan bahwa dia akan membantu proses investigasi kasus ini.

Akan tetapi, statusnya yang sudah menjadi tersangka oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia membuat keberadaanya masih sulit dilacak. Beberapa media melihat Jho Low berpindah tempat di seluruh dunia, seperti Thailand, Hong Kong, dan Australia.

"MACC meminta kepada siapapun yang mengetahui keduanya atau salah satu pihak harap hubungi petugas MACC atau kantor MACC terdekat," ujar Komisi Antikorupsi Malaysia dalam pernyataan resminya seperti dilansir The Star pada Jumat (8/6/2018).

Jho Low, 37 tahun, telah ditetapkan sebagai tersangka utama dalam skandal korupsi 1 MDB, yang menyeret mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak. Menteri Dalam Negeri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, mengatakan langkah nyata harus diambil untuk menangkapnya.

Dikutip dari situs thestar.com.my , Muhyiddin mengimbau pada masyarakat agar bersabar dalam proses penahanan Jho Low yang sekarang masih buron. Sebab saat ini sejumlah otoritas berwenang sedang bekerja keras untuk memfinalisasi detail keterlibatannya dalam kasus ini.

"Orang-orang bertanya kepada saya, mengapa saya belum menahan Jho Low. Saya jawab bahwa kami butuh sedikit lagi untuk mengumpulkan informasi," kata Muhyiddin.

Sebelumnya, lembaga anti-korupsi Malaysia pada Kamis (7/6/2018), telah menerbitkan surat penahanan terhadap Jho Low yang sekarang buron.

Selain Jho Low, dikeluarkan pula surat penahanan untuk Datuk Shahrol Azral Ibrahim Halmi, mantan CEO 1MDB, dan Roger Ng, mantan banker Goldman Sachs, yang keluar dari perusahaan tersebut pada 2014.

“Ini merupakan situasi genting dan saya menghimbau pada seluruh staf Kementrian Dalam Negeri untuk memberi dukungan penuh dalam proses investigasi ini,” kata Muhyiddin pada media The Star hari ini, Jumat (8/6/2018).

Jho Low diduga telah melakukan pengiriman dana sebesar RM42 juta atau sekitar Rp146 miliar dari rekening perusahaan SRC International, anak perusahaan 1MDB, ke rekening pribadi eks Perdana Menteri Najib Razak.

SRC International dibentuk pada 2011 oleh staff administrasi Najib untuk mengakomodir investasi luar negeri bidang ketersediaan energi listrik. SRC International termasuk salah satu unit 1MDB sebelum bergabung dalam naungan Kementrian Dalam Negeri 2012.

Sosok Low Taek Jho, pengusaha muda asal Malaysia, mendadak jadi sorotan dunia setelah kapal pesiar mewah miliknya disita oleh kepolisian Indonesia pada Rabu, 28 Februari 2018 di Teluk Benoa, Bali.

Namun, jauh sebelum peristiwa ini, laki-laki 37 tahun itu sudah menjadi sorotan otoritas berwenang Malaysia dan Amerika Serikat atas dugaan terlibat dalam pusaran skandal 1MDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper