Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar kondisi politik di Italia serta penyelidikan kepolisian federal India terhadap CEO Grup AirAsia Bhd. Tony Fernandes mewarnai media nasional pada hari ini, Rabu (30/5/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Opsi Referendum Terbuka. Jatuhnya koalisi partai anti-euro di Italia pada akhir pekan lalu berhasil menyelamatkan nilai tukar euro. Namun, Zona Euro akan menghadapi ancaman ditinggalkan oleh Italia di dalam Pemilu Baru yang akan digelar pada musim gugur atau awal tahun depan. (Bisnis Indonesia)
PBOC Tekankan Prinsip Kehati-hatian. Di dalam upaya China membuka sektor keuangannya, Gubernur Bank Sentral China (PBOC) Yi Gang mengingatkan kepada para pembuat kebijakan untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan, termasuk dalam melonggarkan restriksi nilai tukar dan transaksi lintas batas. (Bisnis Indonesia)
Wall Street Melemah di Tengah Kekhawatiran Politik Italia. Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Selasa (29/5/2018), karena gejolak politik di Italia memicu kekhawatiran terhadap stabilitas zona euro dan saham bank-bank AS melemah. (Bisnis.com)
Afrika Menggunakan Yuan. Mata uang China, yuan akan ditimbang menjadi cadangan devisa oleh 17 bank sentral dan 14 bankir di Afrika Timur dan Afrika Selatan. Pembahasan tersebut dilakukan di sebuah forum yang membahas pengelolaan cadangan devisa di Harare, Zimbabwe. (Kontan)
Nissan Pangkas Produksi Kendaraan 20% di Amerika. Wilayah Amerika Utara tak lagi menjanjikan bagi industri otomotif. Maka itu, produsen otomotif Jepang, Nissan Motor Co. Ltd. mamangkas produksi kendaraan sebanyak 20%. Tujuannya, untuk mengatasi penurunan penjualan di wilayah tersebut. (Kontan)
Polisi Federal India Selidiki Bos AirAsia. Chief Executive Officer (CEO) Grup AirAsia Bhd. Tony Fernandes diselidiki oleh kepolisian federal India atas dugaan telah memberikan suap dengan tujuan memengaruhi kebijakan setempat guna mendapatkan lisensi penerbangan bagi maskapainya. (Investor Daily)
Krisis Politik Italia Hantam Bursa dan Euro. Pasar saham Eropa dan mata uang euro rontok pada perdagangan Selasa (29/5) karena krisis politik di Italia memicu kekhawatiran baru terhadap perekonomian zona euro. (Investor Daily)