Bisnis.com, JAKARTA - Skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) telah mengguncang dunia perpolitikan Malaysia yang berujung pada jatuhnya Perdana Menteri Najib Razak dari tampuk kekuasaan.
Guncangan itu tidak saja mengakibatkan berubahnya peta politik negeri jiran, tapi juga ikut menggerogoti keuangan negara dalam jumlah cukup fantastis. Bagaimana tidak, skandal pencucian uang itu diduga bernilai hingga US$4,5 miliar (Rp63,8 triliun).
Skandal korupsi terbesar dalam sejarah Malaysia itulah yang menjadi isu publik sekaligus menjadi sandungan bagi Najib setidaknya dalam kurun tiga tahun terakhir. Najib kehilangan pengaruh sekaligus kehilangan kepercayaan publik menjelang pemilu dan akhirnya tak mampu bertahan dari kekuatan serangan oposisi.
Najib bergeming dan selalu membantah telah melakukan pelanggaran hukum. Akan tetapi, rakyat Malaysia berkata lain dan menghukumnya melalui pemilihan umum pada 9 Mei lalu.