Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat untuk tidak memberikan perlakuan diskriminatif dan tetap menghormati wanita yang memakai cadar.
"Kita semua perlu menghormati mereka yang bercadar. Sebagaimana kita juga hormat kepada orang-orang lain yang gunakan berbagai macam atribut keagamaan," ujar Lukman di Jakarta, Jumat.
Ia mengakui insiden peledakan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5), yang mana salah satu aksi itu melibatkan perempuan bercadar, akhirnya membuat sejumlah pihak menyimpan curiga kepada para pengguna cadar.
Dugaan itu, kata Lukman, perlu dihilangkan karena alasan pemakaian cadar sesungguhnya diyakini karena sesuai dengan pemahaman serta pengamalan ajaran agama yang dianut para penggunanya, sehingga tidak tepat jika mereka disamaratakan dengan kelompok radikal.
"Pengguna cadar juga diharapkan bisa memahami sekaligus menghormati situasi lingkungan sekitarnya. Apalagi, kondisi belakangan ini, sebagian besar masyarakat kita punya semacam kerisauan atau keresahan terhadap mereka yang gunakan cadar itu," tutur dia.
Menurut Lukman, jika pengguna cadar tidak bersikap eksklusif dan tetap berbaur dengan masyarakat, maka prasangka terhadap mereka diyakini akan menghilang.
"Tapi yang pasti yang memakai cadar maupun yang tidak, itu harus sama-sama menghormati. Kedua pihak punya kewajiban untuk memberikan rasa aman bagi lingkungan sekitarnya," kata dia.
Menteri Agama Minta Masyarakat Menghormarti Wanita yang Pakai Cadar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat untuk tidak memberikan perlakuan diskriminatif dan tetap menghormati wanita yang memakai cadar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Mayor Teddy Bantah Prabowo Sakit, Ini Kondisi Sebenarnya
3 jam yang lalu
KPK Periksa 2 Tersangka Korupsi Shelter Tsunami Lombok
4 jam yang lalu