Bisnis.com, JAKARTA: Pasukan Israel menewaskan sedikitnya 28 warga Palestina yang melakukan aksi protes di sepanjang perbatasan Jalur Gaza saat AS memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Jumlah korban itu merupakan yang terbanyak dalam 1 hari sejak serangkaian aksi protes yang disebut sebagai “Pawai Besar Kepulangan” yang dimulai di perbatasan Palestina tersebut. Aksi terbesar itu dimulai sejak 30 Maret 2018 dan merupakan aksi terbesar berdarah sejak Perang Gaza pada 2014.
Para pejabat dinas kesehatan mengatakan sebanyak 900 warga Palestina luka-luka dan 450 terkena peluru tajam.
Sejumlah pendemo membakar ban sehingga mengepulkan asap tebal di dekat pagar perbatasan kedua negara.
“Hari ini merupakan hari besar ketika kami akan menyeberang pagar dan mengatakan kepada Israel dan dunia bahwa kami tidak akan menerima dijajah untuk selamanya,” ujar seorang guru bernama Ali tanpa menyebutkan nama belakangnya sebagimana dikutip Reuters, Senin (14/5/2018).
Dia menyatakan sangat banyak di antara pemrotes yang mau berkorban jiwa dalam protes kali ini. Dia juga meyakini dunia akan mendengar tuntutan warga Palestina agar pendudukan Israel harus diakhiri.
Para pemimpin Israel bersama delegasi AS termasuk Menkeu Steven Mnuchin dan putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump berserta suaminya, Jared Kushner, hadir dalam acara tersebut. Sebelumnya Kedutaan Besar AS berada di Tel Aviv.
“Hari ini merupakan hari besar bagi Israel,” ujar PM Israel Benjamin Netanyahu. Dalam akun Twitter Netanyahu menulis bahwa acara itu menandai sebuah perubahan bagi negara Israel dan warganya.