Bisnis.com, RABAT - Dengan alasan dukungan Teheran buat kaum separatis di Sahara Barat, Maroko pada Selasa (1/5/2018), memutuskan Rabat akan memutuskan hubungan dengan Iran, hanya beberapa tahun setelah normalisasi hubungan diplomatik mereka.
Di dalam pernyataan kepada pers, Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita mengatakan negaranya akan mengusir Duta Besar Iran untuk Maroko dan menutup kedutaan besarnya di Teheran sehubungan dengan "dukungan Iran buat gerakan separatis Sahara Barat, Front Polisario".
Menteri Luar Negeri Maroko tersebut mengatakan negaranya memiliki "bukti kuat" mengenai keterlibatan Iran melalui sekutu Lebanonnya, Hizbullah, dalam mendukung Front Polisario secara militer dan melalui pelatihan anggotanya guna merusaka kestabilan dan keamanan Maroko".
Bourita, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu (2/5/2018), mengatakan ia sebelumnya secara resmi menyerahkan bukti kepada timpalannya dari Iran di Teheran. Bukti itu meliputi dokumentasi pengiriman senjata ke kelompok gerilyawan tersebut.
Pertikaian Maroko-Iran bukan baru dan sudah terjadi sejak Revolusi Iran pada 1979. Maroko, bersama dengan kebanyakan negara Sunni, mengecam dan mencurigai rencana Iran di wilayah itu.
Dengan berubahnya iklim regional pada awal 1990-an, kedua negara memutuskan untuk memulihkan hubungan diplomatik. Tapi, setelah dua dasawarsa hubungan bilateral yang relatif stabil, ketegangan muncul lagi.
Baca Juga
Pada 2009, Maroko memutuskan hubungan dengan Iran, dan menuduh Teheran mendukung upaya untuk mengubah rakyat Maroko, yang kebanyakan berfaham Sunni, menjadi pengikut Syiah serta mempertanyakan kedaulatan sekutunya di Teluk, Bahrain.
Lalu, terjadi peningkatan bertahap dalam hubungan mereka, yang mencapai puncaknya dengan pemulihan penuh hubungan diplomatik pada penghujung 2016.
Pada Desember 2016, Duta Besar Maroko yang baru diangkat untuk Iran Hassan Hami mulanya mengajukan surat kepercayaannya kepada Presiden Iran Hassan Rouhani dua tahun setelah Teheran mempersiapkan seorang duta besar dan membuka kembali kedutaan besarnya di Rabat, Maroko.
Namun, selama beberapa dasawarsa sebelumnya, Maroko telah mengecam tindakan Teheran di Timur Tengah, terutama ke arah sekutunya di Teluk, yang menyuarakan dukungan buat tindakan terakhir Rabat.
"Kami mendukung Maroko dalam keprihatinannya dan menentang campur-tangan Iran dalam urusan dalam negerinya. Posisi kami tetap ...," kata menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) Anwar Gargash di akun Twitter.
Pada gilirannya, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid Al Khalifa juga menyampaikan dukungan buat Maroko.
Bahrain memuji keputuan benar Maroko untuk memutuskan hubungan dengan Iran sebagai akibat dari dukungan Teheran buat musuh dan kerja samanya dengan kelompok Hizbullah, kata Al Khalifa.