Kabar24.com, JAKARTA - Pendidikan tinggi di Indonesia harus melakukan perubahan dengan melaksanakan pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk mengantisipasi perkembangan dunia yang begitu cepat.
”Tampaknya kita tidak bisa menunggu lagi, kita harus melakukan perubahan. Perubahan itu harus kita lakukan pada ‘disruptive technology era’, dan kita bisa memanfaatkan peluang yang baik," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, dalam keterangan tertulis, Senin (16/4/2018)
Dia menambahkan bahwa di Eropa dan Amerika terkenal dengan istilah revolusi industri 4.0. Beda lagi di China, mereka mengenal istilah Made in China 2025.
Nasir mengatakan, target China pada 2025 semua dunia menggunakan produk mereka. Mereka sedang mengembangkan kereta cepat sampai ke Eropa. Negara lain sudah menggembangkan ekonomi kelas dunia, disinilah peran pendidikan tinggi di Indonesia agar dapat mengisi pembangunan yang ada di negeri ini.
Menteri Nasir menambahkan bahwa PJJ harus tetap memperhatikan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi. Sistem PJJ harus diawasi dan didampingi cara pengelolaan sistem PJJ, bagaimana sistem pendidikan, sistem pemberian tugas, serta sistem penjaminan mutu, yang merupakan bentuk dari ‘cyber university’.
Nasir menggelar pertemuan dengan pimpinan 90 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Kampus Universitas Terbuka, Tangerang Selatan. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas Sistem Pendidikan Jarak Jauh dan online learning pada Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.