Bisnis.com, JAKARTA -- Kondisi kesehatan agen rahasia Rusia yang diracun, Sergei Skripal, disebut mulai membaik dan tidak lagi dalam kondisi kritis.
Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan tak sadarkan diri di dekat sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury, Inggris pada Minggu (4/3). Inggris menuding Rusia sebagai dalang di balik peristiwa itu, yang kemudian dibantah tegas oleh Negeri Beruang Merah.
Reuters melansir Minggu (8/4), pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa Skripal mulai menunjukkan kondisi yang lebih baik.
"Dia merespons perawatan yang diberikan dengan baik, kondisinya jauh lebih baik, dan tidak lagi dalam kondisi kritis," papar Direktur Medis di Salisbury District Hospital Christine Blanshard.
Racun yang digunakan dalam meracuni Skripal dan putrinya diketahui bernama Novichok, sebuah racun saraf yang dikembangkan oleh militer Uni Soviet pada era 1970-1980.
Sementara itu, Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di London telah meminta digelarnya pertemuan antara utusan perwakilan Rusia dengan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson untuk membahas kasus ini.
"Kami mengharapkan adanya respons yang konstruktif dari sisi Inggris dan berharap ada pertemuan untuk ini dalam waktu dekat," ungkap juru bicara Kedubes Rusia.
Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan telah menerima undangan tersebut dan akan memberikan respons dalam waktu dekat.