Kabar24.com, MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Senin (26/3/2018) bahwa pihaknya akan menanggapi keputusan sejumlah besar negara-negara Barat untuk mengusir diplomat Rusia, dan menuduh pemerintahan mereka menutup mata demi mengikuti sekutu mereka, Inggris ke dalam konfrontasi dengan Moskow.
Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memandang pengusiran, adalah hal yang diperintahkan sebagai tanggapan terhadap keracunan mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal di Kota Salisbury, Inggris, sebagai tindakan tidak ramah dan gerakan provokatif.
Inggris telah menyalahkan Rusia atas tindakan meracuni Skripal dan putrinya Yulia, sebuah tuduhan yang disangkal Moskow.
Baca Juga
"Sikap provokatif atas solidaritas dengan London oleh negara-negara ini, yang telah tunduk pada otoritas Inggris dalam apa yang disebut perkara Skripal dan tidak mau memahami situasi yang terjadi, merupakan kelanjutan dari jalan konfrontasi menuju eskalasi," demikian dalam pernyataan tersebut.
"Sekutu Inggris ... menutup mata demi mengikuti prinsip persatuan Euro-Atlantik, merugikan penilaian bijak, norma-norma dialog internasional yang beradab, dan prinsip-prinsip hukum internasional," tambahnya.
"Tak perlu dikatakan bahwa tindakan tidak ramah oleh kelompok negara ini tidak akan berlangsung tanpa pemberitahuan dan kami akan bereaksi terhadapnya," demikian dalam pernyataan itu.