Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Militer Arab Saudi Cegat Misil Pemberontak Houthi

Angkatan Udara (AU) Arab Saudi mencegat sebuah misil di timur laut Riyadh, Minggu (25/3/2018) waktu setempat.
Gambar diambil dari video yang dibagikan oleh stasiun televisi Yaman pro-Houthi Al Masirah, Minggu (5/11/2017), memperlihatkan apa yang dikatakan sebagai peluncuran rudal balistik oleh pasukan Houthi yang ditujukan ke Bandara King Khaled di Riyadh./Houthi Military Media Unit via REUTERS TV
Gambar diambil dari video yang dibagikan oleh stasiun televisi Yaman pro-Houthi Al Masirah, Minggu (5/11/2017), memperlihatkan apa yang dikatakan sebagai peluncuran rudal balistik oleh pasukan Houthi yang ditujukan ke Bandara King Khaled di Riyadh./Houthi Military Media Unit via REUTERS TV

Bisnis.com, JAKARTA -- Angkatan Udara (AU) Arab Saudi menembak jatuh tujuh misil di timur laut Riyadh, Minggu (25/3/2018) waktu setempat.

Dilansir dari Reuters, Senin (26/3), sempat terdengar beberapa kali suara seperti ledakan dan asap membumbung di udara sesaat sebelum tengah malam. Ada pula saksi yang mengaku melihat cahaya yang cukup lama di langit, diikuti oleh suara ledakan.

Beberapa pecahan misil tersebut menewaskan seorang pria berkewarganegaraan Mesir dan melukai dua warga Mesir lainnya.

Kolonel Turki Al Malki, juru bicara kelompok koalisi Arab Saudi, mengungkapkan Angkatan Udara (AU) Arab Saudi menembak jatuh tiga misil di timur laut Riyadh dan misil lainnya di wilayah selatan negara itu, yakni di kota Najran, Jizan, dan Khamis Mushait.

Serangan ini menjadi yang ketiga kalinya dalam 5 bulan terakhir yang dilakukan kelompok pemberontak Houthi. Kelompok tersebut diyakini sedang berupaya menakut-nakuti Riyadh.

Adapun kantor berita SABA, yang dikontrol oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman, melaporkan misil yang diluncurkan oleh kelompok itu menyasar Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh. Misil yang ditembakkan adalah misil Burkan H2.

Kelompok pemberontak itu juga menembakkan misil-misil lainnya ke bandara di sejumlah kota di selatan Arab Saudi, yakni Abha, Jizan, dan Najran.

Pemerintah Arab Saudi belum memberikan komentar mengenai peristiwa ini.

Arab Saudi memimpin penyerangan militer ke Yaman sejak 2015, untuk melawan kelompok pemberontak Houthi. Tercatat lebih dari 10.000 warga Yaman tewas akibat penyerangan tersebut dan menimbulkan bencana kelaparan serta krisis kesehatan.

Kelompok Houthi, yang beraliran Syiah, juga telah mengambil alih ibu kota Sana'a dan membuat Presiden Abd Rabbu Mansour Al Hadi melarikan diri ke Arab Saudi. Arab Saudi menilai gerakan tersebut adalah pemberontak yang didukung oleh Iran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper