Kabar24.com, SURABAYA - Pakar sipil dan dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Tavio menyebutkan sebuah konstruksi atap galvalum sebagai pengganti kayu harus sesuai desain dan perhitungan yang tepat agar kuat dan tahan terhadap beban genteng maupun terpaan angin.
Menyusul ambruknya atap Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Ramelan Surabaya pada Minggu pagi 18 Maret 2018, menurut Tavio, perlu penyelidikan lebih lanjut penyebab ambruknya atap rumah sakit, terutama dari hitungan dasar atau ukuran galvalum yang sesuai dengan desain awal.
"Saya tidak tahu persis bagaimana pengerjaan atap di RSAL, tapi saya perkirakan dalam pemasangannya tidak ada desain dari pengalaman sebelumnya atau tidak seusai angka keamanan, misalnya jumlah bautnya sekian harus dicek dan panjangnya lebarnya dan beratnya. Semua tidak boleh dikurangi karena kalau galvalum terlalu tipis juga gampang tertekuk," jelasnya kepada Bisnis, Senin (19/3/2018).
Tavio mengatakan yang perlu diwaspadai adalah produk galvalum harus sesuai SNI menginggat saat ini banyak industri rumah tangga yang memproduksi sendiri galvalum yang kekuatannya perlu diuji.
"Selama ini bagian ata0 dianggap sebagai hal skunder padahal struktur kuda-kuda menjadi tantangan yang penting, selain struktur dinding," katanya.
Menurutnya, penggunaan galvalum juga perlu mempertimbangkan genteng yang digunakan misalnya menggunakan genteng beton atau keramik yang tidak seimbang dengan kapasitas galvalum yang digunakan.
Baca Juga
Tavio mengakui penggunaan galvalum saat ini semakin populer untuk menggantikan kayu yang semakib langka dan harganya semakin mahal. Galvalum pun dianggap lebih awet ketimbang kayu yang mudah dirayap.
"Seharusnya kayu lebih kuat tapi untuk jangka pendek, sedangkan galvalum memang akan awet untuk jangka panjang," imbuhnya.
Diketahui, atap salah salah satu ruang Paviliun 7 Syaraf di RSAL Dr Ramelan Surabaya ambruk pada Minggu 18 Maret 2018. Sebanyak4 dari 8 pasien yang ada di ruangan tersebut sempat tertimpa reruntuhan, tetapi telah langsung dievakuasi dan selamat. Saat ini insiden tersebut sedang dalam tahap investigasi.