Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesehatan BJ Habibie: Ilham Habibie Benarkan Kabar yang Beredar

Ilham Habibie, putra pertama BJ Habibie membenarkan kabar tentang kondisi ayahnya di Jerman.b
Presiden ketiga RI BJ Habibie saat bersiap mengikuti Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, di Jakarta, Rabu (16/8/2017)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden ketiga RI BJ Habibie saat bersiap mengikuti Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, di Jakarta, Rabu (16/8/2017)./JIBI-Dedi Gunawan

Kabar24.com, JAKARTA - Ilham Habibie, putra pertama BJ Habibie membenarkan kabar tentang kondisi ayahnya di Jerman.

Seperti diketahui beredar kabar dari sekretaris pribadi BJ Habibie tentang kondisi Presiden ketiga RI itu.

"Ini kurang lebih benar," ujar Ilham sambil merujuk berita di Harian Republika tentang kondisi BJ Habibie yang dirawat di rumah sakit.

"Terima kasih atas doa dan perhatiannya," lanjut Ilham dalam pesan singkatnya kepada Bisnis.com, Sabtu (3/3/2018).

Sementara itu, seperti diberitakan Antara, Pemerintah Jerman memberikan perhatian penuh terhadap kondisi Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie yang sedang menjalani perawatan di Klinik Starnberg, Muenchen, Jerman.

"Pemerintah Jerman melalui Kantor Kanselir Angela Merkel sudah mengetahui keadaan kesehatan Bapak BJ Habibie saat ini, dan sudah menelepon langsung Bapak BJ Habibie. Pemerintah Jerman memberikan perhatian penuh, dan menawarkan apa yang bisa dibantu," ujar sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (3/3) malam.

Rubijanto mengulas, dirinya telah melakukan sambungan telepon langsung dengan BJ Habibie pada Kamis (1/3). Menurut dia,, saat itu BJ Habibie dengan suara parau menjelaskan bahwa dirinya merasakan sesak saat bernapas pada Selasa 27 Februari 2018.

Kala itu, kata Rubijanto, rekan-rekan Habibie langsung membawa suami dari almarhumah Hasri Ainun Besari itu ke Klinik Starnberg di Muenchen, Jerman. Tim dokter langsung memeriksa Habibie.

"Diketahui bahwa klep jantung termonitor ada kebocoran layaknya yang dialami almarhumah ibu Ainun Habibie," jelas Rubijanto.

Akibat dari kebocoran klep jantung ini terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter sehingga terasa sulit atau sesak bernapas. Selain itu tensi Habibie meningkat sampai 180.

Dokter di Muenchen memberikan dua opsi bagi Habibie, yakni segera menjalani operasi Jantung atau menempuh pengobatan/tindakan dengan cara yang lebih canggih.

Menurut informasi yang diperoleh Rubijanto, Habibie tidak menghendaki tindakan operasi Jantung, dan lebih memilih operasi dengan metode baru yang lebih canggih.

Sejauh ini, tim dokter telah memasang kateter melalui mulut untuk mengetahui persisnya kebocoran klep Jantung dan untuk menentukan tindakan mana yang lebih tepat untuk ditempuh.

Rubijanto mengatakan Habibie berharap pada pelaksanaan tindakan operasi Jantung di Muenchen nantinya dapat dihadiri atau disaksikan oleh paling tidak dua dokter spesialis jantung dari Tim Dokter Kepresidenan RI dan seorang personel Paspampres.

"Beliau harapkan seluruh biaya perawatan dan tindakan medis yang timbul di Muenchen, ditanggung oleh Pemerintah RI sesuai Undang-undang yang berlaku," kata Rubijanto.

Rubijanto telah menyampaikan kepada Habibie seluruh kolega di Jakarta ikut merasakan prihatin atas kesehatan Habibie dan mendoakan semoga agar Habibie segera dapat lekas sembuh dan lekas kembali ke Jakarta.

"Kabar lebih lanjut akan selalu diberikan sesuai perkembangan dari Muenchen," ujar Rubijanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper