Kabar24.com, JAKARTA--Korea Utara dilaporkan telah memasok serangkaian perlengkapan ke Suriah yang dapat digunakan oleh pabrik senjata kimia.
Laporan itu mengungkap bahwa pasokan yang dikirim secara diam-diam tersebut mencakup ubin tahan zat asam, pipa antikarat, dan termometer. Ubin-ubin itu akan dipakai sebagai bahan kontruksi fasilitas di tempat senjata kimia diproduksi.
Menusut Wall Street Journal, Rabu (28/2/2018), barang-barang tersebut dilaporkan dikirim ke Suriah dalam lima kali pengapalan. Pengiriman menggunakan jasa sebuah perusahaan Cina pada akhir 2016 dan awal 2017. Pembayaran pasokan dilakukan Pusat Kajian dan Riset Sains (SSRC), sebuah badan pemerintah Suriah, melalui beragam perusahaan.
Hasil pemantauan PBB, seperti dikutip New York Times, sejumlah ahli rudal asal Korea Utara terlihat di berbagai fasilitas pembuatan senjata Suriah.
Juru bicara PBB Stéphane Dujarric tidak mengatakan apakah laporan PBB tersebut akan dipublikasikan secara resmi.
Meski demikian, dia menegaskan kepada New York Times bahwa "Pesan yang terkandung di dalamnya adalah semua negara anggota punya tugas dan kewajiban untuk mematuhi sanksi-sanksi yang berlaku."
Baca Juga
Beragam temuan dan laporan Panelis Pakar PBB tersebut mengemuka di tengah munculnya dugaan penggunaan gas klorin oleh pasukan militer Suriah. Namun, pemerintah Suriah membantah penggunaan bahan kimia tersebut.
Pemerintah Suriah juga diketahui telah memberitahu Panel PBB bahwa warga Korea Utara di Suriah saat ini hanyalah pelatih dan atlet olah raga.
Sejumlah pakar mengatakan Suriah dan Korea Utara punya hubungan militer yang telah dijalin selama berpuluh tahun lalu.
Hubungan ini tumbuh subur karena Korut diketahui sejak lama menawarkan pasokan militer dan teknologi persenjataan di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Amerika Latin dengan imbalan uang tunai.
Suriah telah menandatangani Konvensi Senjata Kimia dan sepakat menghancurkan persediaan senjata kimia yang ada pada 2013 setelah serangan gas sarin menewaskan ratusan orang di Ghouta.
Namun, sejak saat itu, pemerintah Suriah berulang kali dituduh menggunakan senjata kimia.