Kabar24.com, JAKARTA – Perdebatan tentang reformasi undang-undang imigrasi dalam Kongres Amerika Serikat (AS) memicu pertanyaan menggelitik tentang status imigrasi orang tua Melania Trump, istri Presiden Donald Trump.
Seperti diketahui, Donald Trump mendesak pemberlakuan reformasi UU imigrasi. Reformasi ini akan sangat membatasi skema migrasi berbasiskan hubungan kekeluargaan yang disebut migrasi berantai (chain migration), termasuk pemberian visa imigrasi kepada orang tua warga AS.
Padahal, orang tua Melania, yakni Viktor dan Amalija Knavs dikabarkan telah tinggal secara permanen di AS justru karena chain migration. Melania sendiri baru mendapatkan kewarganegaraan AS setahun setelah menikahi Trump. Sebelumnya ia adalah warga negara Slovenia.
Wajar saja apabila banyak yang bertanya-tanya apakah Trump bermuka dua sehubungan dengan hal ini. Ada pula dugaan bahwa Melania tinggal secara ilegal setelah masa visanya habis, kemudian menikahi Donald Trump untuk mendapatkan kewarganegaraan AS.
Dilansir The Washington Post, fakta penting yang pertama kali harus diketahui yakni, dugaan bahwa Melania tinggal di AS secara tidak sah setelah masa visanya berakhir dan menikahi Donald Trump hanya untuk mendapatkan kewarganegaraan, adalah salah.
Tidak ada bukti terkait hal ini. Pada September 2016, Melania merilis sebuah surat dari seorang pengacara imigrasi yang menyatakan bahwa dia tidak mendapatkan green card melalui pernikahannya.
“Alih-alih, pada tahun 2000, Mrs. Trump sendiri yang mensponsori dirinya untuk green card sebagai contoh dengan 'extraordinary ability'. Pada tanggal 19 Maret 2001, dia diterima di Amerika Serikat sebagai penduduk permanen yang sah,” tulis Michael J Wildes.
Berdasarkan timeline ini, lanjutnya, Melania memenuhi syarat untuk memiliki kewarganegaraan pada tahun 2006, setelah lima tahun tinggal permanen.
Namun, beberapa hari sebelum pemilihan Presiden pada November 2016, Melania menerima 10 tawaran modelling di AS senilai US$20.056 yang terjadi dalam tujuh pekan sebelum memiliki izin hukum untuk bekerja di AS. Hal ini terungkap berdasarkan sejumlah dokumen terkait.
Padahal, visanya saat itu hanya memungkinkan Melania berada di AS dan mencari pekerjaan, tapi tidak melakukan pekerjaan dengan bayaran.
Dalam kutipan yang dilansir dari Washington Post menyebutkan, dokumen-dokumen yang dimaksud belum diverifikasi serta tidak mencerminkan sejumlah catatan termasuk cap paspor yang sesuai. Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Wilde mengenai hal ini, sedangkan tim kampanye Trump tidak bersedia mengomentari laporan tersebut.
Berbicara tentang kedua orang tua Melania, ayahnya, Viktor Knavs adalah mantan anggota Partai Komunis Yugoslavia yang bekerja sebagai sopir walikota di kota asalnya, Sevnica, kemudian berhasil menjadi salesman mobil yang sukses.
Viktor lahir pada tahun 1944, hanya dua tahun lebih tua dibandingkan dengan Donald Trump. Adapun ibu Melania, Amalija Knavs, pernah menjadi seorang pembuat pola di pabrik tekstil. Keduanya saat ini diketahui telah pensiun dari pekerjaan mereka.
Menurut berbagai laporan, keluarga Knavs telah tinggal di AS setidaknya selama satu tahun bahkan mungkin jauh lebih lama, sejak pertengahan tahun 2000an. Sejak Melania pindah ke Gedung Putih, ada kabar tersiar mereka juga tinggal di sana.
Kabar lain menyebutkan bahwa kedua orang tua Melania kerap bolak-balik antara Washington D.C., resort Mar-a-Lago, Trump Tower, dan Bedminster N.J. Ini ternyata berkaitan dengan peran mereka membantu mengasuh Barron Trump, anak satu-satunya Melania dan Donald Trump, yang saat ini berusia 11 tahun.
“Kakek nenek asal Slovenia tersebut saat ini tinggal bersama putri dan cucu laki-laki mereka di penthouse Trump Tower dan menghabiskan sebagian besar akhir pekan dengan keluarga Trump di Mar-a-Lago, atau di Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey,” Politico melaporkan pada bulan Juni.
Awalnya pihak Gedung Putih menolak berkomentar mengenai status imigrasi kedua orang tuan Melania. “Saya tidak [memiliki posisi untuk] mengomentari orang tuanya [Melania], karena mereka menjalani kehidupan pribadi dan itu bukan bagian dari pemerintahan,” jawab Stephanie Grisham, juru bicara Melania.
Meski demikian, sejumlah pakar imigrasi memiliki beberapa teori:
Visa Turis yang Diperpanjang
Bisa jadi kedua orang tua Melania tinggal di AS dengan visa IR-5, yang berarti mereka adalah penduduk tetap yang sah karena mereka orang tua dari seorang warga AS.
Kevin Johnson, dekan UC Davis Law School, yakin ini adalah pilihan yang paling mungkin, meskipun usulan imigrasi oleh pemerintahan Trump akan membatasi visa keluarga terhadap pasangan dan anak-anak warga AS serta penduduk tetap yang sah, sekaligus mengakhiri chain migration.
Tentu saja, menggunakan jalur imigrasi yang ingin dihilangkan oleh Trump akan mudah meledak secara politis. Penjelasan yang paling mudah adalah kedua orang tua Melania tinggal di AS karena visa turisme yang telah dimintakan perpanjangannya. Umumnya visa turis diberikan sekitar enam bulan dan bisa diperpanjang hingga satu tahun.
“Itu cukup lazim, jauh lebih layak atau mungkin jika mereka menggunakan visa pariwisata.” kata Sarah Pierce, seorang analis kebijakan imigrasi di Institut Kebijakan Migrasi.
Berdasarkan data dari US Citizenship and Immigration Services (USCIS), tingkat persetujuan untuk formulir I-539 (yang memperpanjang status untuk semua jenis visa non-imigran, tidak hanya wisatawan) adalah 86%.
Ini akan menjadi penjelasan yang relatif sederhana, tapi juga membuat penasaran mengenai alasan Gedung Putih tidak mengonfirmasikannya jika memang demikian.
Namun, seorang pakar imigrasi lainnya meragukan teori ini.
“Siapa pun di sini [AS] yang berlaku sebagai turis tidak bisa secara hukum membantu mengurus cucu. Pemerintah menganggap itu sebagai bekerja di AS dan turis tidak berwenang untuk bekerja,” katanya
“Banyak kakek-nenek telah ditolak visa pengunjungnya karena mereka dengan polos mengatakan bahwa mereka akan membantu merawat bayi, ketika mereka mungkin berpikir untuk hanya berkunjung bersama anak dan cucu mereka,” lanjutnya.
Pembebasan Bersyarat (Parole)
Individu yang berada di luar AS mungkin dapat meminta pembebasan bersyarat ke Amerika Serikat berdasarkan alasan kemanusian atau kepentingan publik yang signifikan. Sementara itu, tidak ada definisi peraturan perundang-undangan tentang manfaat publik yang signifikan.
“Pembebasan bersyarat berdasarkan manfaat publik yang signifikan mencakup, namun tidak terbatas pada, penegakan hukum dan alasan keamanan nasional ataupun pertimbangan kebijakan luar negeri atau domestik,” jelas USCIS. “Kami menjalankan kebijakan kami berdasarkan kasus per kasus.”
Pembebasan bersyarat terhadap kedua orang tua Melania dapat diperpanjang atas kebijakan Departemen Keamanan Dalam Negeri serta juga mengizinkan mereka menyesuaikan status mereka di dalam negeri jika Melania bermaksud mengajukan surat permohonan untuk mereka.
“Saya akan menduga kedua orang tua First Lady [Melania] mendapatkan kebebasan bersyarat ke AS dan tidak perlu mengajukan visa,” ujar Matthew L. Kolken, seorang pengacara imigrasi.
“Pembebasan bersyarat dapat diperpanjang oleh Departemen [Keamanan Dalam Negeri], atau periode pembebasan bersyarat bisa untuk jangka waktu yang panjang. Jika orang tua saya ingin pindah ke AS, dan jika saya seorang presiden, saya akan memberi mereka parole kemudian mengajukan I-130/485 dan mengupayakan green card untuk mereka.”
Hal terakhir ini adalah kemungkinan yang paling kecil. Seorang siswa internasional dapat tetap tinggal di AS selama mereka bersekolah. Dalam kasus keluarga Knavs, misalnya, mereka bisa mengikuti sebuah program untuk belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Tapi, tetap saja, mereka akan melanggar visa ini jika mereka mengasuh anak.
Bottom Line
Dua dari kemungkinan di atas secara politis dapat mengganggu Gedung Putih, sementara dua lainnya relatif tidak berbahaya. Kemungkinan yang paling logis adalah bahwa keluarga Knavs telah mendapatkan tempat tinggal permanen karena mereka adalah orang tua dari seorang warga AS. Namun untuk preferensi kebijakan presiden, itu juga menjadi pilihan yang paling bermasalah.
Kembali kepada respon yang diberikan juru bicara Melania, Stephanie Grisham, masih menjadi misteri mengapa Gedung Putih menolak memberikan konfirmasi mengingat desakan tinggi dari Presiden Trump untuk membatasi imigrasi.