Kabar24.com, JAKARTA - Pada Rabu (7/2/2018) pukul 7 pagi, Aurora Almarini, mojang Bandung 22 tahun yang baru jadi sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran tengah bersiap menghadapi hari besar dalam hidupnya.
Dia harus sampai di gedung Grha Sanusi di Universitas Padjadjaran Bandung pukul 12 siang untuk melakukan prosesi wisuda.
Meski masih 5 jam sebelum prosesi, dia yang juga seorang atlet renang indah ini sudah sibuk dengan persiapan kebaya dan riasan wajah. Dia rela datang pagi-pagi ke tempat penyedia jasa riasan wajah di kawasan Babakan Ciparay, Bandung untuk memastikan dirinya tampak cantik jelita saat wisuda.
Aurora sejatinya adalah perempuan yang jarang berdandan untuk pergi ke kampus. Namun, karena ini momen sekali seumur hidup, dia rela menghabiskan tenaga ekstra untuk tampil prima.
“Kalau dandan untuk pertandingan [renang indah] kan sudah biasa, tetapi kalau buat wisuda, ini satu kali seumur hidup saja. Jadi menurutku, penting sekali untuk mempersiapkan wisuda dengan baik,” ucapnya.
Dia menilai ajang wisuda sebagai satu prosesi yang berharga. Di sana dia akan bertemu dengan para kerabat dan keluarga yang datang dari luar kota. Dari tata rias sampai dokumentasi, dia persiapkan semuanya dengan matang.
Untuk jasa riasan wajah dan kebaya dia menggunakan jasa Adeva Wedding Gallery. Sementara untuk jasa dokumentasi foto, dia menggunakan jasa salah seorang teman kampusnya. Untuk semua persiapan itu tak kurang dari Rp600.000 dia gelontorkan.
“Untuk MUA [Make Up Artist] aku habiskan sekitar Rp350.000 itu sudah dengan sewa kebaya sekalian. Kalau untuk jasa foto, aku pakai jasa temanku yang memang biasa dokumentasikan wisuda, tarifnya Rp250.000 untuk mendokumentasikan wisuda aku selama 2 jam,” katanya.
Tak hanya Aurora, sarjana Psikologi Universitas Indonesia Assyfa Nabilla Ridzky juga melakukan persiapan yang sama ribetnya ketika dia diwisuda pada Sabtu (3/2/2018) pekan lalu. Bedanya, dia melakukan persiapan yang lebih sederhana.
“Waktu itu aku menggunakan jasa peria wajah saja karena aku memang gak bisa make up sendiri. Kalau untuk kebaya aku pakai jasa jahitnya saja, karena kalau membeli jadi itu biayanya cukup besar,” jelasnya.
Sementara untuk jasa dokumentasi, Assyfa tidak menggunakan jasa serupa dengan Aurora. Dia hanya menggunakan jasa foto studio yang tersedia di dekat lokasi wisuda di sekitar Gadung Balairung Kampus Universitas Indonesia, Depok.
Untuk menjahit kebaya dan jasa riasan wajah yang digunaannya, Assyfa menghabiskan tak kurang dari Rp1 juta rupiah. Sementara untuk foto, karena bentuknya bukan personal fotografer seperti Aurora, dia hanya perlu menambahkan sekitar Rp100.000.
“Biaya itu aku rasa sepadan ya, karena menurutku jasanya memuaskan, hasilnya juga bagus, sesuai dengan ekspektasi saya sebelumnya. Wisuda buat aku rasanya menyenangkan dan penuh haru, dan tentunya senang karena dapat banyak bunga,” katanya.
Momentum wisuda, tidak hanya jadi ajang penuh kegembiraan buat sang empunya hajat, tetapi juga bagi para kerabat yang rela datang jauh-jauh untuk menyelamati teman sejawatnya. Sama repotnya, mereka kadang harus memesan terlebih dahulu kado spesial untuk temannya.
Alumni Universitas Padjadjaran Andena Rafli misalnya, dia tak segan mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk sekadar membeli bunga atau pun kado buat temannya yang wisuda. Dia bisa menghabiskan Rp50.000-Rp100.000 untuk membeli satu kado untuk temannya.
Terbayang saat banyak temannya yang harus di wisuda, berapa biaya yang harus dia keluarkan. “Tidak masalah sih, karena itu sebagai bentuk selebrasi. Biasanya aku beli bunga, balon, ataupun balon pop up. Kadang harus pesan dulu, kadang beli langsung di tempat,” jelasnya.
Melihat peluang bisnis kebutuhan jasa dan produk wisuda, banyak mahasiswa ataupun alumni yang membuka bisnis di bidang tersebut. Salah satunya adalah Hanifah, pemilik Lastutoshop yang memproduksi pernak-pernik kado wisuda.
Produk andalannya adalah boneka renda yang dibuat dari kain katun. Tergantung tingkat kesulitan dan ukuran boneka yang diminta, Hanifah mematok harga dari Rp120.000-Rp.300.000. Dalam sebulan, jika permintaan sedang tinggi, dia menghasilkan Rp2 juta.
“Awalnya hanya iseng buat kado untuk teman yang wisuda, lama-lama banyak orang yang minta, akhirnya aku jadikan itu benar-benar sebagai bisnis mulai 2015. Aku memang menyasar pasar mahasiswa karena memang dekat dengan aku sih,” jelasnya.
Tak hanya produk boneka dan kado, beberapa mahasiswa juga membuat jasa fotografi khusus wisuda. Sesuai dengan paket yang dipilih oleh klien, mereka siap berjam-jam mengikuti setiap gerak-gerik wisudawan dan wisudawati selama selebrasi wisuda berlangsung.
Jumlah mereka terus bertambah, membuat persaingan antara fotografer wisuda semakin ketat. Belum lagi kehadiran fotografer studio yang sudah lebih dulu menapakkan kakinya di medan ini.
Pemiliki jasa foto wisuda C.Y.M.K Lipperi Junestama mengatakan saat ini persaingan harga dan kualitas pelayanan menjadi kunci untuk bertahan. Meski terhitung baru masuk arena bisnis ini pada Agustus 2017, berkat pelayanan yang prima dan harga miring yang mereka tawarkan, CY.M.K berhasil meraup untung yang tak sedikit.
“Dalam satu kali wisuda, bisa mendapat sekitar Rp5 juta itupun baru satu kampus. Sementara di Bandung, kan masih ada Telkom University, Universita Langlangbuana, Universitas Widyatama, masih banyak lagi. Pasarnya luas,” ujarnya.
Untuk jasa foto yang ditawarkannya, harganya terbilang cukup murah. Dia menyediakan paket yang berkisar dari Rp230.000 sampai Rp330.000. Harga tersebut ditentukan oleh jumlah foto yang nantinya akan dicetak.
Lipperi mengatakan harga tersebut juga masih bisa berubah-ubah sesuai permintaan dari klien. Untuk penambahan waktu foto, klien akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp50.000 per jam.
“Karena ada juga yang minta difoto dari sejak masih di rumah, atau setelah wisuda dia kumpul bersama keluarga ingin difoto juga. Itu tidak masalah,” tambahnya.
Tak ketinggalan, proses wisuda juga membawa keuntungan tersendiri bagi para penyedia jasa riasan wajah. Pemilik jasa riasan wajah dan penyewaan kebaya Adeva Wedding Gallery Ivana Renata mengaku dari klien wisuda saja, dalam sebulan bisa mendapatkan Rp7 juta.
Ivana menjelaskan Adeva menyediakan paket wisuda seharga Rp350.000 yang meliputi riasan wajah, penataan rambut, dan penyewaan kebaya. Tetapi jika sang klien meminta perias wajah untuk datang ke rumahnya, dia menetapkan tambahan biaya Rp100.000.
”Senang sih kalau merias wajah mahasiswa, karena jadinya kan investasi jangka panjang ya. Kalau mereka suka, nanti bisa berlanjut sampai mereka menikah, atau acara-acara lainnya. Kami juga bisnis utamanya kan memang jasa riasan wajah dan penyewaan pakaian untuk pernikahan,” tuturnya.