Kabar24.com, JAKARTA - Para pemimpin Senat Amerika Serikat mencapai kesepakatan bipartisan pada hari Rabu (7/2/2018) untuk menambahkan ratusan miliar dolar ke program militer dan dalam negeri selama dua tahun ke depan sambil menaikkan batas utang federal.
Dilansir New York Times, Kesepakatan antara Senator Republik Mitch McConnell dari Kentucky, yang juga pemimpin mayoritas, dan Senator Partai Demokrat Chuck Schumer dari New York akan meningkatkan batas pengeluaran militer dan domestik yang diberlakukan pada tahun 2011 sebagai bagian dari kesepakatan dengan Presiden Barack Obama yang pernah dipandang sebagai kemenangan kunci bagi Partai Republik di Kongres.
Kesepakatan itu akan meningkatkan jumlah pengeluaran sekitar US$300 miliar selama dua tahun. Batas pengeluaran militer akan meningkat sebesar US$80 miliar pada tahun fiskal berjalan dan US$85 miliar di tahun depan, yang dimulai pada 1 Oktober. Batas pengeluaran non-militer akan meningkat sebesar US$63 miliar tahun ini dan US$68 miliar tahun depan.
Tapi kesepakatan itu bukan tanpa persoalan. Ketua minoritas di Parlemen, Nancy Pelosi dari California, memprotes bahwa tindakan tersebut tidak memasukkan apapun untuk melindungi imigran yang dibawa masuk ke AS secara ilegal sebagai anak-anak. Dia kemudian menyampaikan pidato terlama dalam sejarah parlemen selama 8 jam tanpa henti.
Anggaran yang disepakati hanya sehari setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menutup pemerintahan federal tersebut secara efektif akan meniadakan tuntutan Trump untuk secara luas menyusun ulang pemerintah dengan pemotongan anggaran besar terhadap program non-militer seperti perlindungan lingkungan, bantuan luar neger, serta penelitian kesehatan yang akan mengimbangi kenaikan besar dalam pengeluaran militer.
Mr Trump akan merilis permintaan anggaran keduanya pada hari Senin, namun kesepakatan yang diperjuangkan oleh para pemimpin kongres tertinggi dari partainya sendiri tersebut menjadi teguran tegas dari banyak tuntutan anggaran yang diajukannya.
"Intinya, berkat Presiden Trump, sekarang kita bisa memiliki militer terkuat yang pernah ada," kata sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, seperti dikutip New York Times, Rabu (7/2/2018).
Kesepakatan ini dapat mengakhiri krisis fiskal yang sepertinya dialami Trump setidaknya untuk dua tahun ke depan. Meskipun demikian, presiden menurunkan dorongannya terhadap kesepakatan tersebut dan mengatakan Partai Republik dan Demokrat harus mendukung militer dan mendukung RUU ini.
Jika kesepakatan tersebut disahkan pada hari Kamis, anggota parlemen kemudian akan mengumpulkan paket pengeluaran jangka panjang selama beberapa minggu mendatang yang akan mendanai pemerintah sampai September.
Dengan menetapkan tingkat pengeluaran keseluruhan sampai September 2019, kesepakatan tersebut juga akan mempermudah berlakunya undang-undang pengeluaran pada tahun fiskal berikutnya.
Di sisi lain, kesepakatan tersebut akan membuat defisit anggaran federal tumbuh lebih besar, di atas dampak dari perombakan pajak yang disetujui oleh anggota parlemen pada bulan Desember lalu. Tapi karena kesepakatan tersebut memberikan kemenangan yang telah lama dicari oleh kedua partai, dampak defisit tampaknya tidak banyak diperhatikan.