Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD Maluku : Siapa Bilang Pilkada Maluku Bakal Tak Aman?

DPRD Maluku meyakini penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di provinsi tersebut bakal berjalan kondusif.
Ketua DPP Golkar Freddy Latumahina (kanan), bersama Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golakar Maluku yang juga Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua (kiri), berpidato saat Deklarasi pasangan petahana bakal calon Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff (tengah) - Andareas Rentanubun di Lapangan Merdeka Ambon, Maluku, Rabu (10/1). /Antara
Ketua DPP Golkar Freddy Latumahina (kanan), bersama Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golakar Maluku yang juga Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua (kiri), berpidato saat Deklarasi pasangan petahana bakal calon Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff (tengah) - Andareas Rentanubun di Lapangan Merdeka Ambon, Maluku, Rabu (10/1). /Antara

Kabar24.com, JAKARTA - DPRD Maluku meyakini penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di provinsi tersebut bakal berjalan kondusif.

Sekretaris Komisi A DPRD Maluku Fredy Rahakbauw menolak prediksi bahwa pilkada di daerahnya masuk kategori rawan. Apalagi, sampai saat ini tidak ada insiden berarti yang mengarah pada instabilitas Maluku.

“Siapa bilang Maluku tak aman? Saya bilang dari semua sisi tak ada persoalan. Aman, tertib, dan seluruh masyarakat berposes seperti biasa,” katanya usai beraudiensi dengan Komisi II DPR di Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) telah memasukkan Maluku sebagai daerah penyelenggara pilkada paling rawan. Dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2018, Bawaslu menyematkan nilai 3,25 untuk Maluku atau hanya di bawah Papua di angka 3,41.

IKP mencakup dimensi penyelenggaraan, kontestasi, dan partisipasi. Indeks Maluku dan Papua, versi Bawaslu, masuk kategori kerawanan tinggi sehingga perlu perhatian khusus dengan langkah-langkah untuk meminimalisi potensi kerawanan.

Selain menggelar pemilihan gubernur, pilkada di Maluku juga berlangsung untuk memilih kepala daerah di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Berbeda dengan pilgub, IKP Maluku Tenggara dan Tual masuk kategori kerawanan sedang masing-masing nilainya 2,62 dan 2,31. Sayangnya, keduanya masih masuk dalam 27 besar daerah terawan dari sekitar 154 pilkada tingkat dua.

Fredy mengatakan masyarakat Maluku diberi kebebasan untuk memilih pemimpin yang tepat 5 pada 27 Juni mendatang. Politisi Partai Golkar ini pun berharap penyelenggara pilkada bisa menggelar pesta demokrasi secara jujur dan adil.

Di Pemilihan Gubernur Maluku 2018, terdapat 3 pasangan calon kepala daerah yang telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum tingkat provinsi. Pasangan pertama adalah Said Assagaff-Anderias Rentanubun dengan kendaraan Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.

Pasangan kedua adalah Murad Ismail-Barnabas Orno. Duet ini dijagokan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional.

Satu pasangan lagi adalah Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath. Keduanya maju lewat jalur independen.

Selama petahana Said Assagaff cuti kampanye, Kementerian Dalam Negeri tidak perlu menunjuk pelaksana tugas gubernur dari Jakarta. Pasalnya, Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua tidak ikut dalam kontestasi sehingga akan menjadi pemimpin sementara daerah itu.

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper