Bisnis.com, JAKARTA— Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan pajak impor penjualan mesin cuci untuk mengangkat pertumbuhan penjualan industri di dalam negerinya. Keputusan itu diambil Donald Trump setelah mengikuti temuan Komisi Perdagangan Luar Negeri AS.
Trump akan memberlakukan bea impor 20% untuk mesin cuci skala kecil dan 50% untuk mesin cuci skala besar di tahun pertama. Tarif masing-masing turun menjadi 16% dan 40% pada tahun ketiga.
"Dengan menerapkan undang-undang perdagangan yang ada, Presiden Trump telah memastikan para pekerja Amerika akan bersaing di tingkat lapangan dengan rekan-rekan asing mereka," kata Ketua Asosiasi Industri Mesin Cuci Amerika Serikat Jeff Fettig dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Selasa (23/1/2017).
Langkah Trump seakan menghukum Samsung yang belakangan ini baru memulai produksi mesin cuci di South Carolina, dan LG yang sedang membangun pabrik mesin cuci di Tennessee. "Tarif ini merupakan pajak atas setiap konsumen yang ingin membeli mesin cuci. Semua orang akan membayar lebih, dengan lebih sedikit pilihan," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, LG Electronics mengatakan bahwa keputusan tersebut akan menghambat prospek kerja dan lapangan kerja pabrik barunya, yang tidak akan mulai berproduksi hingga akhir 2018 atau awal 2019. Saham LG turun sebanyak 5% di perdagangan Seoul melawan kenaikan 0,4% pasar yang lebih luas.