Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perayaan Imlek, Kunjungan Wisman China ke Bali Dipastikan Menurun

Jumlah wisatawan Tiongkok yang berlibur di Bali saat perayaan Tahun Baru Imlek dipastikan tidak akan sebanyak tahun lalu lantaran aktivitas Gunung Agung.
Turis China/Antara
Turis China/Antara

Bisnis.com, DENPASAR -- Jumlah wisatawan China yang berlibur di Bali saat perayaan Tahun Baru Imlek dipastikan tidak akan sebanyak tahun lalu, lantaran aktivitas Gunung Agung.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Bali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) China pada Januari-Februari selalu meningkat tiap tahun. Pada 2016 terdapat 191.333 wisman Tiongkok berkunjung ke Bali. Pada 2017, kunjungan meningkat 35% menjadi 295.859 wisman Tiongkok.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Bali Liang Elsye Deliana mengatakan wisatawan mancanegara (wisman) China masih ragu untuk memilih Bali sebagai destinasi wisata lantaran aktivitas Gunung Agung yang bisa menutup penerbangan di Bandara Ngurah Rai.

Padahal, wisman China meyakini bahwa Bali memang aman dikunjungi walau ada aktivitas Gunung Agung. Namun tetap saja, pemulangan wisatawan menjadi persoalan besar bagi mereka.

Dia mengakui, lambannya rencana mitigasi oleh pemerintah dan pelaku pariwisata Bali tempo lalu ketika bandara ditutup karena Gunung Agung membuat ragu banyak pihak mengenai kesiapan Pulau Dewata jika hal serupa terjadi lagi. Walaupun sebenarnya, pemerintah bersama pelaku pariwisata saat kni sedang menggodok rencana mitigasi pemulangan wisatawan.

"Saya tidak tahu angka pasti tapi pasti tidak sebanyak tahun lalu," katanya kepada Bisnis, Jumat (12/1/2018).

Dia memastikan pemerintah China tidak melarang kungjungan warga negaranya ke Bali. Namun, wisman China yang hendak ke Bali diminta berhati-hati sebab jika bandara ditutup lagi, pemerintah negara ini tidak akan mengirimkan pesawat lagi untuk menjemput warga negaranya seperti saat Bandara Ngurah Rai ditutup waktu lalu.

"Apabila kalau kejadian airport tutup kalian harus tanggung jawab sendiri artinya mereka tidak akan mebgirim pesawat lagi," sebutnya.

Dia berharap apapun remcana mitigasi yang saat ini dibuat pemerintah bersama pelaku pariwisata dapat terlaksana dengan baik agar tidak seperti kejadian tempo lalu. Sebab, hal ini sangat mempengaruhi pariwisata di Bali.

"Pemerintah Bali sudah ada SOP yang dibuat untuk menghadapi airport tutup lagi, tapi bisa terlaksana apa gak saya juga belum tau," sebutnya.

Adapun, rencana mitigasi yang sedang disusun yakni pemulangan wisman yang terjebak di Bali melalui bandara alternatif seperti yang ada di Surabaya maupun Banyuwangi. Wisatawan akan diantar dengan bus secara gratis hingga sampai ke bandara tersebut. Tidak tanggung-tanggung Rp50 miliar disiapkan untuk rencana mitigasi ini.

Selain menggunakan bus menuju bandara terdekat, pemerintah juga merencanakan pemulangan wisman menggunakan fast boat dari Kedonganan ke Banyuwangi yang ditempuh dalam waktu 2,5 jam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Wirat Eka

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper