Bisnis.com, BEIJING - Pembuat fim tentang Tibet dan Olimpiade Dhondup Wangchen yang dipenjara di China berhasil melarikan diri dan tiba di Amerika Serikat. Demikian seperti dilansir dari Reuters, yang merupakan konfirmasi dari pihak aktivis.
Wangchen dijatuhi hukuman penjara selama 6 tahun di provinsi barat Qinghai setelah membuat film dokumenter mengenai bagaimana orang Tibet memuja Dalai Lama dan mempertanyakan mengenai bagaimana kebudayaan mereka diinjak-injak oleh China.
Film berjudul Leaving Far Behind tersebut memuat wawancara dengan beberapa orang Tibet yang berbicara mengenai bagaimana mereka masih sangat mencintai guru spiritial mereka yang saat ini diasingkan tersebut. Mereka juga sempat mengira bahwa Olimpiade 2008 bisa memberi sedikit perubahan atas hal itu.
Film ini telah dipertontonkan kepada sekelompok kecil wartawan di Beijing pada saat pelaksanaan Olimpiade 2008, secara sembunyi-sembunyi dan rahasia.
Melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Rabu (27/12/2017) waktu setempat, pihak kelompok Filming for Tibet mengatakan bahwa Wangchen telah sampai dengan selamat di San Fransisco pada hari yang sama.
"Setelah bertahun-tahun lamanya ini pertama kalinya saya merasakan kebebasan dan rasa aman. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah membuat hal ini menjadi kenyataan, membuat saya bisa memeluk istri dan anak saya di tangan saya lagi. Akan tetapi, bagaimanapun saya tetap merasa sedih harus meninggalkan kampung halaman saya, Tibet," ujar kelompok tersebut mengutip pernyataan sang pembuat film.
Wangchen sebenarnya sudah bebas dari penjara pada Juni 2014 di ibu kota Qinghai, Xining, tetapi tetap berada dalam pengawasan ketat di mana komunikasi dan pergerakannya masih sangat dibatasi.
"Dhondup Wangchen telah berhasil menghindari pihak otoritas dan melarikan diri dari rumahnya di Tibet, dan Republik Rakyat China, sama sekali," tambahnya.
Sampai saat ini, Kementrian Luar Negeri China belum memberi respons terkait hal ini. Begitu juga pihak kepolisian Xining dan Pemerintah Provinsi Qinghai yang menolak untuk memberi komentar sama sekali.
Sejauh ini terjadi protes sporadis atas kebijakan China di Tibet selama beberapa tahun ke belakang. Salah satu gerakan yang paling serius terjadi pada 2008 saat pelaksanaan Olimpiade tengah berlangsung di Beijing.