Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Guatemala James Ernesto Morales mengumumkan pada malam Natal kemarin bahwa negara Amerika Tengah tersebut akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem.
Keputusan ini menjadikan Guatemela negara pertama yang mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam rangka perubahan tersebut.
Guatemala adalah satu dari sembilan negara yang memilih Amerika Serikat dan Israel pada hari Kamis ketika Majelis Umum U.N mengadopsi resolusi menolak pengakuan Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Trump sendiri tidak menetapkan jadwal untuk memindahkan Kedutaan Besar A.S. dari Tel Aviv ke Yerusalem, begitu juga Presiden Guatemala Jimmy Morales.
Dalam sebuah posting di akun Facebook resminya pada hari Minggu, Morales mengatakan bahwa setelah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dia memutuskan untuk menginstruksikan kementerian luar negeri Guatemala untuk memindahkan kedutaan tersebut.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki mengkritik keputusan tersebut, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Morales "menyeret negaranya ke sisi sejarah yang salah dengan melakukan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."