Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes, Pilot Ryanair Lakukan Aksi Mogok

Para pilot Ryanair di Jerman melakukan aksi mogok karena tidak puas atas manajemen perusahaan. Perusahaan sebelumnya meminta para pilot untuk tetap bekerja menjelang Natal.
Ilustrasi pesawat/Istimewa
Ilustrasi pesawat/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya maskapai bertarif rendah, Ryanair, untuk menghindari pemogokan karyawan gagal setelah para pilotnya di Jerman melakukan walkout selama 4 jam.

Maskapai asal Irlandia itu telah berusaha menghindari ancaman pemogokan di berbagai negara Eropa menjelang Natal 2017. Reuters melaporkan Jumat (22/12/2017) pada pekan lalu, perusahaan akhirnya mengakui keberadaan serikat pekerja.

Namun, Vereinigung Cockpit (VC) yang menjadi serikat pekerja di Jerman memutuskan untuk tetap melakukan mogok sementara. Alasannya, mereka tidak percaya Ryanair serius mengakui keberadaan serikat pekerja maupun benar-benar ingin melakukan pembicaraan dengan para karyawan.

"Ini adalah aksi peringatan dan hanya dilakukan sebagian kecil pekerja. Tetapi, ada kemungkinan untuk mengikutsertakan lebih banyak orang," ujar juru bicara serikat pekerja Markus Wahl.

Pemogokan berlangsung ketika hanya ada 16 penerbangan yang dijadwalkan. Juru bicara bandara Berlin, Jerman mengklaim hal itu tidak mengganggu operasional bandara. "Tidak ada pengaruh signifikan," sebut dia.

Pihak bandara Berlin mengungkapkan dari tujuh penerbangan yang dijadwalkan, lima di antaranya berangkat sesuai rencana. Sementara itu, bandara di Koln/Bonn menyatakan dua dari tiga penerbangan berangkat sesuai jadwal dan penerbangan ketiga ditunda. Adapun empat dari enam penerbangan di bandara Frankfurt berangkat sesuai rencana.

Pihak Ryanair belum memberikan komentar terkait hal ini. Namun, manajemen perusahaan meminta para pilot untuk tetap bekerja untuk membawa para penumpang pulang menjelang Natal.

Sebelumnya, Presiden VC Ilja Schulz menyatakan Ryanair telah menolak bertemu dengan delegasi pilot yang diutus untuk berbicara dengan manajemen perusahaan. Salah satu pilot adalah pegawai kontrak, sedangkan satu lainnya adalah pilot tetap. Namun, Ryanair disebut telah mengakhiri kontrak kerja dengan keduanya.

"Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang berubah dengan gaya manajemen Ryanair maupun bagaimana perusahaan menangani hak-hak karyawan," paparnya.

Para pilot Ryanair melakukan pergerakan pada September 2017 setelah perusahaan mengumumkan pembatalan atas 20.000 penerbangan. Ketika itu, perusahaan menyalahkan sistem rostering yang diklaim disebabkan oleh perubahan regulasi di Irlandia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper