Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

100 Intelektual Yahudi Kutuk Keputusan Donald Trump

Sekitar 100 intelektual Yahudi menandatangani petisi yang mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Mereka juga menuntut Trump mencabut kembali deklarasi pengakuan itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Reuters
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Sekitar 100 intelektual Yahudi menandatangani petisi yang mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Mereka juga menuntut Trump mencabut kembali deklarasi pengakuan itu.

SIMAK : Putra Mahkota Arab Beli Lukisan Yesus US$450 Juta

Dalam petisi yang dirilis Kamis (10/11/2017) waktu AS atau beberapa hari setelah pernyataan Trump itu, lebih dari 110 tokoh dari berbagai perguruan tinggi di AS menyeru Trump menarik kembali deklarasi Yerusalem ibu kota Israel itu.

"Kami menulis sebagai para intelektual Yahudi demi mengutarakan kecemasan kami atas keputusan pemerintahan Trump yang telah menjungkirbalikkan kebijakan bipartisan bertahun-tahun AS karena mengumumkan Yerusalem ibu kota Israel dan memerintahkan pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv," bunyi petisi ini seperti dikutip laman The Hill.

Mereka menyebut deklarasi dari pemerintah Amerika Serikat yang mendukung kepemilikan tunggal Yahudi atas Yerusalem telah menambah penderitaan yang dialami kota ini yang sekaligus memupuk api kekerasan baru.

SIMAK : Warga Pacitan Sebut Jokowi Lebih Membumi Dibanding SBY

Petisi ini juga mengecam pemerintah Israel karena telah diskriminatif terhadap warga Palestina.

"Penduduk Palestina di Yerusalem mengalami ketimpangan yang sistematis, termasuk distribusi tidak merata anggaran daerah dan pelayanan kota, pengabaian izin bangun yang justru diberikan kepada penduduk Yahudi, penggusuran rumah, dan penyitaan properti Palestina demi permukiman Yahudi," kata para intelektual Yahudi ini dalam petisi tersebut.

"Sebaliknya, warga Palestina di Tepi Barat, tidak seperti penduduk Yahudi Israel di wilayah ini, diwajibkan memiliki izin khusus untuk bisa mengunjungi tempat-tempat suci di Yerusalem," tutup mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper