Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Optimistis Capai Target Investasi Rp12,4 Triliun Tahun Ini

Pencapaian investasi di Bali telah memenuhi 65% dari target akhir tahun sebesar Rp12,4 triliun.
Warga melintas di jalan Desa Culik yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Jumat (29/9)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Warga melintas di jalan Desa Culik yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Jumat (29/9)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Kabar24.com, DENPASAR – Pencapaian investasi di Bali telah memenuhi 65% dari target akhir tahun sebesar Rp12,4 triliun.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Bali Ida Bagus Made Parwata optimistis target akhir tahun investasi di Bali akan tercapai.

Bahkan, dia memperkirakan jumlah investasi pada triwulan ketiga telah mencapai 90%.

Hingga saat ini, berdasarkan jumlah investasi yang berasal dari pemodalan dalam negeri pada semester 1/2017, Bali menduduki posisi ke-31 di banding daerah lainnya di Indonesia dengan total 58 proyek yang totalnya mencapi sebesar Rp133,9 miliar.

Sementara, berdasarkan jumlah investasi dari pemodalan asing pada semester I/2017, Bali menduduki posisi 10 dengan jumlah 964 proyek yang totalnya sebesar US$602,9 juta.

“Kita pernah ranking 5 untuk pencapaian investasi secara nasional dibanding wilayah lain, jadi kita optimislah tahun ini bisa bahkan tahun 2018 target investasi Bali naik menjadi Rp18 triliun,” katanya, Selasa (24/10/2017).

Kata dia, investor yang banyak menanamkan modalnya di Bali sebagian besar berasal merupakan negara-negara Asia dan Australia.

Berdasarkan data yang dicatat Dinas Penanaman Modal, 5 besar negara yang telah berinvestasi di Bali yakni Singapura sebesar US$3.661, 4 juta, Jepang sebesar US$2.845,6 juta, Tiongkok sebesar US$1.955, 1 juta, Hongkong sebesar US$1.019,5 juta, dan Amerika Serikat sebesar US$968,8 juta.

“Kalau China itu peminatnya banyak tapi terlalu hati-hati, misalkan sebelum berinvestasi akan menanyakan sumber daya ada apa gak, gaji bagaimana jadi detil sekali, beda sama Eropa, jadi peminatnya banyak tapi realisasinya gak sebanyak itu,” sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper