Kabar24.com, BANDUNG - Tim Independen dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang menginvestigasi temuan plagiat di program doktoral Universitas Negeri Jakarta (UNJ) membenarkan dugaan tersebut.
Pembentukan Tim Independen merupakan tindak lanjut dari laporan Tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) Kemenristekdikti, yang menemukan kejanggalan proses pembimbingan mahasiswa doktoral di Universitas Negeri Jakarta.
Tim tersebut kemudian bertugas menelusuri kebenaran temuan Tim EKA untuk dilaporkan kepada Menristekdikti M Nasir.
Ali Ghufron Mukti, Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mengetuai Tim Independen mengaku telah merampungkan laporan.
“Hasil [laporan] sudah selesai. Dibuka [laporan] setelah selesai kepada menteri,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (14/9/2017).
Tapi, Ali enggan membeberkan secara detail. Menurutnya, dari hasil laporan tersebut diketahui ada aksi plagiat terhadap beberapa disertasi doktor di program pascasarjana UNJ, khususnya karya dari beberapa pejabat asal Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca Juga
“Mutu disertasi menjadi masalah terkait dengan pola kepemimpinan,” ungkap Ali.
Sebelumnya, dalam berkas laporan Tim EKA yang didapat Bisnis.com, mengupas dugaan plagiat pada disertasi doktor program kerja sama UNJ dengan Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara.
Dugaan plagiat itu menimpa disertasi pejabat Sultra, Sarifuddin Safaa dan Gubernur Sultra Nur Alam yang kini berstatus tersangka KPK.
Dugaan plagiat terhadap disertasi Sarifuddin Safaa ditopang analisis aplikasi Turnitin. Dari analisis itu, terdata tak kurang dari 159 sumber internet yang dijiplak dalam disertasi tanpa menggunakan kaidah sitasi yang wajar.