Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10.000 Orang Bakal Daftar Sebagai Kreditur First Travel

Diperkirakan, lebih dari 10.000 calon jemaah atau kuasa hukumnya akan mendaftarkan diri hingga 15 September ini.
Sejumlah barang bukti ditunjukkan kepada wartawan saat gelar perkara kasus penipuan PT First Travel di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (22/8)./ANTARA-Reno Esnir
Sejumlah barang bukti ditunjukkan kepada wartawan saat gelar perkara kasus penipuan PT First Travel di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (22/8)./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — Tim pengurus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel memperkirakan pekan terakhir tagihan kreditur akan dipadati calon jemaah umrah.

Diperkirakan, lebih dari 10.000 calon jemaah atau kuasa hukumnya akan mendaftarkan diri hingga 15 September ini.

Data yang dihimpun dari tim pengurus disebutkan, sudah ada 4.709 nasabah yang mendaftarkan tagihannya hingga Jumat (8/9/2017) dengan total Rp112 miliar.

Salah satu pengurus PKPU First Travel Sexio Yuni Noor Sidqi mengatakan masih ada 2.900 tagihan yang belum dihitung, dan masih ada 4.000 tagihan yang dikumpulkan lewat kuasa hukum, seperti Anggi Putra Kusuma. Menurutnya, jumlah tagihan masih dapat berkembang hingga detik-detik akhir.

“Ada beberapa kuasa hukum yang sudah berkomunikasi, katanya sedang mengumpulkan nasabah. Untuk tagihan vendor sudah ada empat,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (11/9/2017).

Dengan total jemaah yang belum dapat diperkirakan untuk mendaftar, tim pengurus mengharapkan kreditur benar-benar memanfaatkan waktu pengajuan tagihan hingga Jumat pekan ini. Hanya saja, tim pengurus memang membuka kesempatan untuk melakukan tagihan hingga 2 hari sebelum rapat verifikasi.

“Harapannya dipakai dulu kesempatan hingga 15 September. Memang 25 September masih bisa daftar, tetapi kami harus menanyakan kepada para kreditur apakah juga menerimanya,” tambahnya.

Anggi Putra Kusuma, kuasa hukum lebih dari 6.000 jemaah, mengaku belum mendaftarkan tagihan kepada tim pengurus. Hanya saja, pihaknya mengaku telah mempersiapkan berbagai persyaratan administrasi, sehingga memudahkan tim pengurus.

“Dari 6.000 lebih jemaah yang saya wakili setidaknya total nilai utangnya Rp85 miliar dari 170 agen yang membawahinya,” katanya.

Menurutnya, dari calon jemaah umrah yang diwakilinya, mayoritas memilih untuk diberangkatkan ke Tanah Suci daripada memeroleh dana pengembalian. Anggi menambahkan para calon jemaah umrah enggan menunggu waktu yang lama jika memilih langkah pengembalian dana.

“Kalau refund berarti nunggu pailit, lebih lama lagi. Jadi mereka lebih memilih untuk berangkat saja. Intinya melihat proposal perdamaian dahulu, baru nanti saya akan sampaikan kepada para kreditur,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper