Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengirim 25 seniman untuk mengajar di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal pada tujuh daerah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi kementerian, ketujuh daerah ini a.l. Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara; Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu; Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Morotai, Maluku Utara; Tanjung Lesung, Banten; dan Danau Toba, Sumatra Utara.
“Mereka akan mengajar kesenian sesuai bidang seninya masing-masing selama satu bulan, yakni pada 9 Agustus 2017 hingga 11 September 2017,” ujar pihak Kemendikbud, seperti dikutip, Kamis (10/8/2017).
Para seniman akan berbagi ilmu dan pengalaman kepada masyarakat yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) dengan menjunjung kearifan lokal. Program ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat dan menjalin kerja sama dengan para seniman lokal.
Dengan demikian, akan ada peningkatan kualitas ekspresi seni dan penguatan identitas budaya di daerah 3T. Pengiriman bulan ini merupakan tahap kedua.
Tahap pertama telah berlangsung Mei 2017 dengan melibatkan 15 seniman di tiga daerah, yakni Natuna, Kepulauan Riau; Kapuas Hulu, Kalimantan Barat; dan Belu, Nusa Tenggara Timur.
Para seniman membuat materi ajar dan membuat dokumentasi (audio-visual) selama kegiatan. Setiap seniman mengajar per kelas antara 10-30 orang. Mereka berbagi ilmu dan keahlian dengan seniman lokal yang mewakili sanggar/ komunitas.
Pada akhir program, para seniman mempresentasikan apa yang telah dikerjakannya di daerah pelaksanaan kegiatan. Dalam melaksanakan program Seniman Mengajar ditekankan prinsip partisipatif, dialogis, dan transformasi.