Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Trump Siap Lancarkan Serangan Terdahsyat ke Korea Utara

Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan membalas ancaman Kores Utara dengan kekuatan dahsyat yang tidak pernah dilihat oleh dunia.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa detasemen pertahanan di Soda Jangjae dan Hero Defence Detachment di Mu Islet yang terletak di bagian paling selatan perairan di bagian depan barat daya, Jumat (5/5/2017)/KCNA-Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa detasemen pertahanan di Soda Jangjae dan Hero Defence Detachment di Mu Islet yang terletak di bagian paling selatan perairan di bagian depan barat daya, Jumat (5/5/2017)/KCNA-Reuters

Kabar24.com, JAKARTA -- Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan membalas ancaman Kores Utara dengan kekuatan dahsyat yang tidak pernah dilihat oleh dunia.

Untuk itu, Korea Utara diminta tidak lagi mengeluarkan ancaman terhadap Amerika Serikat.

"Lebih baik Korea Utara tak lagi mengancam AS. Ancaman ini akan ditanggapi dengan kekuatan penuh," kata Presiden Trump kepada para wartawan sebagimana dikutip BBC.com, Rabu (9/8/2017).

Pernyataan itu dikeluarkan kemarin waktu setempat hanya beberapa jam setelah surat kabar The Washington Post mengutip sumber intelijen Amerika, yang mengatakan, bahwa diyakini Korea Utara bisa membuat hulu ledak nuklir dalam bentuk kecil.

Jika demikian keadaannya, Korea Utara mampu memasang senjata nuklir pada rudal, yang menandai langkah penting Korea Utara menjadi kekuatan nuklir dunia dalam skala penuh.

Dengan kemampuan tersebut, berarti tahapan kemampuan Korea Utara melancarkan serangan nuklir ke AS lebih cepat dari perkiraan.

Wartawan BBC di Washington, Anthony Zurcher mengatakan, bahwa apa yang disampaikan Presiden Trump 'bukan pernyataan normal dari presiden AS' setelah Trump menggambarkan ancaman dari Korea Utara 'bukan sesuatu yang biasa'.

PBB pekan lalu menyetujui sanksi ekonomi lanjutan terhadap Korea Utara.
Dewan Keamanan dengan suara bulat melarang Pyongyang melakukan ekspor dan membatasi investasi, yang ditanggapi dengan penyataan bahwa AS 'akan membayar mahal' atas keputusan tersebut.

Pada hari Senin (7/8/2017) Korea Utara mengatakan mereka akan tetap melanjutkan program nuklir. Kantor berita resmi KCNA mengatakan Pyongyang 'tidak akan memasukkan sistem pertahanan nuklir dalam agenda negosiasi'.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper