Kabar24.com, JAKARTA -- Kerap dituding sebagai diktator oleh sebagian pengguna media sosial, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membalasnya dengan berseloroh.
Hal itu Jokowi lakukan dalam pembukaan Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD tahun 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2017).
Saat memberi sambutan untuk membuka kejuaraan nasional tersebut, Presiden meminta seseorang untuk maju ke hadapannya. Seperti biasa, mantan Wali Kota Solo ini hendak memberi kuis kepada hadirin.
Seorang peserta kejuaraan tampak ragu saat menuju panggung. Peserta yang kemudian diketahui bernama Gladis itu mengaku gugup saat diminta mendekat ke arah Presiden Joko Widodo.
"Tidak usah takut, Presidennya tidak diktator kok," kata Presiden disambut ledakan tawa hadirin.
Presiden Joko Widodo kemudian menjelaskan, belakangan di media sosial banyak pihak yang menuding dirinya bertindak otoriter atau bahkan sebagai seorang diktator.
Baca Juga
"Masa wajah saya seperti ini dibilang diktator," kata Presiden yang lagi-lagi disambut tawa.
Selain berseloroh, Presiden juga kembali mengingatkan agar para warganet dapat bijak menggunakan media sosial.
"Yang namanya media sosial, terutama remaja-remaja kita, hati-hati kalau membuat status. Apakah bisa menyinggung orang lain, apakah bisa menyebabkan orang lain sakit hati? Apalagi niatnya langsung ingin mencela, mencemooh, atau menjelekkan," kata Presiden.
Sebelumnya, Kepala Negara juga pernah meminta para warganet untuk lebih menggaungkan semangat berkompetisi lewat media sosial. Bukan malah terjebak pada hal-hal negatif yang dapat ditimbulkannya, yang kemudian membawa kita pada sikap pesimis.
"Semangat optimisme, semangat untuk membangkitkan, semangat untuk berkompetisi kita ini harus betul-betul ada," ujar Presiden.