Bisnis.com, MAKASSAR - PT Pertamina menambah pasokan bahan bakar jenis avtur sebesar 13% untuk memenuhi kebutuhan penerbangan jamaah haji melalui embarkasi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
GM Pertamina MOR VII Sulawesi Joko Pitoyo mengatakan penambahan pasokan tersebut dimaksudkan unutk menjaga kelancaran pergerakan pesawat terutama pada sisi ketersediaan bahan bakar.
Adapun pada periode penerbangan jamaah haji mendatang, perseroan bakal menyalurkan avtur sebanyak 1.010 kiloliter (KL) per hari dari penyaluran normal harian 890 KL.
"Penyaluran harian avtur kami naikkan hingga 120 KL, sehingga kebutuhan penerbangan reguler maupun khusus haji bisa terlaksana lancar. Apalagi penerbangan juga direct ke Jeddah, sehingga membutuhan bahan bakar lebih," katanya, Senin (24/7/2017).
Adapun pada musim haji tahun ini, terdapat 35 kloter yang melalui Bandara Sultan Hasanuddin terbagi dalam dua fase yakni keberangkatan dan kedatangan.
Untuk keberangkatan dijadwalkan mulai 28 Juli hingga 26 Agustus mendatang, sedangkan fase kedatangan mulai 9 September hingga 9 Oktober mendatang.
Joko menguraikan, distribusi dari TBBM Makassar menuju Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Hasanuddin dipastikan pula mampu optimal yang didukung oleh 11 unit bridger atau mobil tanki avtur.
Secara keseluruhan, kapasitas terpasang pada tanki DPPU Hasanuddin mencapai 14.000 KL yang memasok kebutuhan avtur untuk 20 maskapai dengan 170 pergerakan pesawat per hari.
"Ada juga 9 refueller untuk pengisian ke pesawat udara, serta 2 refueller sebagai back up," kata Joko.
Di sisi lain, perseroan tengah membangun infrastruktur jaringan pipa untuk kegiatan distribusi avtur ke DPPU Hasanuddin .
Area Manager Communication & Relation Pertamina MOR VII Sulawesi, Hermansyah Nasroen mengemukakan distribusi avtur dengan menggunakan pipeline itu dimaksudkan pula untuk memangkas durasi serta menciptakan efesiensi operasional.
Adapun pengerjaan fisik pembangunan pipeline telah mencapai sekitar 40% dan diestimasikan bisa dimanfaatkan pada akhir semester kedua tahun ini.
"Panjang jaringan pipa ini mencapai 22 kilometer, jadi skemanya itu avtur dari TPBBM Makassar disalurkan ke DPPU Sultan Hasanudin. Fisik pipeline sudah siap, sisa untuk dipendam sepanjang jalur yang direncanakan," katanya.
Dia menguraikan, distribusi avtur melalui pipeline akan memangkas durasi yang selama ini menggunakan skema konvensional melalui truk tangki dengan kapasitas 245 kiloliter (KL) per empat jam.
Sementara itu, kapasitas distribusi melalui pipeline mencapai 200 KL per jam sehingga efesiensi pengiriman bisa tercipta atau tiga kali lebih cepat jika dibandingkan dengan cara konvensional.
Menurut Hermansyah, pembangunan infrastruktur pipeline itu sejalan pula dengan upaya perseroan menjaga tingkat keamanan suplai serta mengikuti tren permintaan avtur yang semakin meningkat di Bandara Sultan Hasanuddin.