Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Jokowi : Ditegur Itu Harusnya Ngerti Apa yang Dilakukan

Presiden Joko Widodo menegaskan akan menegur menteri yang menerbitkan peraturan menteri yang menghambat investasi usaha di Indonesia.
Gloria Natalia Dolorosa
Gloria Natalia Dolorosa - Bisnis.com 24 Juli 2017  |  18:27 WIB
Jokowi : Ditegur Itu Harusnya Ngerti Apa yang Dilakukan
Presiden Joko Widodo (tengah) - ANTARA/Puspa Perwitasari

Kabar24com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan akan menegur menteri yang menerbitkan peraturan menteri yang menghambat investasi usaha di Indonesia.

"Ditegur itu harusnya ngerti apa yang dilakukan," kata Presiden di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Pernyaatannya itu merespon pertanyaan awak media soal teguran Presiden kepada para menteri saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin pagi (24/7/2017).

Saat itu, Presiden mengingatkan menteri untuk berhati-hati dalam menerbitkan peraturan menteri (permen).

Dua kementerian yang disebutnya yakni Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurut Kepala Negara, kunci pertumbuhan ekonomi sekarang ini hanya ada dua, yakni meningkatkan investasi dan menaikkan ekspor.

Dua hal ini penting dilakukan di tengah APBN yang dijaga kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Nah, kalau masih keluar permen atau peraturan dirjen yang justru menambah birokrasi, menambah ruwetnya orang yang ingin ekspansi atau investasi, ya pasti saya tegur," tuturnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia tengah berada dalam momentum yang baik, salah satunya dari investment grade yang diberikan lembaga pemeringkat internasional.

Ditambah lagi, hasil survei Gallup World Pull yang menyatakan Indonesia berada di urutan teratas negara yang pemerintahnya paling dipercaya rakyat.

Presiden mengatakan momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Indonesia, misal dalam bentuk pelayanan yang cepat.

"Terus sekarang kita sendiri tidak bisa memberikan pelayanan yang cepat, ya hilang diambil oleh negara lain," ujarnya.

Selain itu, ekspor pun tidak boleh lagi berkutat pada pasar bergaya tradisional, melainkan harus melangkah ke pasar non-tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

joko widodo presiden jokowi peraturan menteri tegur menteri
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top