Kabar24.com, JAKARTA- Aksi terorisme menjadi salah satu fokus antisipasi kepolisian jelang dan selama masa libur Lebaran.
Sejak peristiwa ledakan di Kampung Melayu hingga saat ini kepolisian telah menangkap kurang lebih 36 orang terduga teroris.
"Polri sudah menangkap 36 orang dan ditahan baik terkait Kampung Melayu dan beberapa orang memiliki rencana teror [di] Jambi. Mereka memfasilitasi terorist fighter,"kata Kapolri Jendral Tito Karnavian menyebutkan sejumlah contoh kasus terorisme yang sudah ditangani, Senin (19/6/2017).
Terakhir kali, pada Sabtu (17/6/2019) tim dari Densus 88 mengamankan dua orang terduga teroris yang berencana menyerang salah satu kantor kepolisian di Bima, Nusa Tenggara Barat. Dari tangan para terduga, polisi menyita barang bukti berupa bom, senjata tajam hingga senapan angin.
Untuk itu, Tito meminta agar jajaran yang menangani terkait aksi terorisme terus bekerja guna menutup celah kemungkinan terjadinya aksi serupa.
"Terkait ancaman terorisme, saya perintahkan jajaran untuk melakukan tindakan proaktif untuk mencegah dan mendeteksi potensi terorisme," katanya.
Baca Juga
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebutkan penangkapan atas terduga teroris di Bima ini dilakukan setelah pihak kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh tim Densus 88. Menurutnya, kantor kepolisian ini menjadi target karena dinilai lemah atau lengah.
"Ya mungkin mereka melihat bahwa polsek itu lenfah atau lemah untuk cukup diserang sehingga mereka merencanakan itu tapi masyarakat memberikan informasi dan dari hasil lidik Densus 88 bisa mengungkap itu," katanya.