Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Ingatkan Lagi Kebijakan Satu Peta

Presiden Joko Widodo mendesak penyelesaian pelaksanaan kebijakan satu peta yang telah diatur melalui Peraturan Presiden No. 9/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000.
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama dengan para Menteri Kabinet Kerja usai peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/6)./Antara-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama dengan para Menteri Kabinet Kerja usai peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/6)./Antara-Puspa Perwitasari

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mendesak penyelesaian pelaksanaan kebijakan satu peta yang telah diatur melalui Peraturan Presiden No. 9/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000.

Kepala Negara menjelaskan dari 85 target rencana aksi peta tematik yang diatur dalam Perpres tersebut baru 26 peta yang sudah lengkap untuk seluruh Indonesia. Adapun, 57 peta lainnya masih dikompilasi dan dua sisanya belum ada.

Kebijakan satu peta ini sangat penting, sangat dibutuhkan untuk menyatukan seluruh informasi peta yang diproduksi oleh berbagai sektor ke dalam suatu peta secara terintegrasi," kata Jokowi dalam pengantar rapat koordinasi terbatas di Kantor Presiden, Selasa (13/6/2017).

Menurutnya, melalui one map policy tidak terdapat lagi perbedaan dan tumpang tindih informasi geospasial, dan akan hanya ada satu referensi yang menjadi pegangan dalam pembuatan kebijakan strategis maupun penerbitan perizinan.

Diyakini, kebijakan tersebut akan mempermudah penyelesaian konflik yang timbul akibat tumpang tindih pemanfaatan lahan serta membantu penyelesaian batas daerah di seluruh Indonesia.

"Saya juga mengingatkan pada rapat terbatas pada 7 April 2016, minta untuk lebih dahulu difokuskan di Pulau Kalimantan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper