Kaba24.com, JAKARTA — Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengingatkan Indonesia merupakan etalase Islam dan modernisasi dapat tumbuh pararel.
Ketua Majelis Dialog Peradaban dan Antar Keyakinan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Nasaruddin Umar mengatakan Indonesia harus mempertahankan nilai ke-Indonesiaan hingga kapanpun.
Bahkan Nasaruddin beranggapan, Islam akan selalu di cap agama teroris dan kekerasan oleh masyarakat internasional bila tidak ada Indonesia.
"Di negara lain mana ada perempuan yang berani pergi salat Tarawih. Di sini ada yang datang jauh-jauh, bahkan tanpa muhrimnya. Kalau Anda sudah memiliki negara yang bagus dan ideal, jangan di acak-acak lagi,” kata Nasaruddin melalui keterangan tertulis, Rabu (7/6/2017).
Dia mengatakan umat muslim di Indonesia tidak harus menyerupai diri menjadi orang Arab agar dianggap muslim terbaik. "Tetaplah menjadi orang Jawa, Bugis, Sumatera dan seterusnya. Tetapi pada waktu yang bersamaan bisa menjadi the best muslim," kata Nasaruddin.
Dia juga mengharapkan ICMI berperan lebih besar dengan merumuskan konsep peradaban kebudayaan Islam kepada dunia Internasional. Ia meyakini sudah saatnya membawa Indonesia menjadi kiblat peradaban Islam masa depan.
"Anggaplah Timur Tengah sudah selesai tugasnya melahirkan Islam, akan tetapi tugas selanjutnya untuk membina dan menampilkan Islam ke kancah Internasional sudah gilirannya Indonesia,” ucap Nasaruddin.