Bisnis.com, MAKASSAR - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi Sulsel mendorong pengembangan kapasitas UKM di daerah tersebut agar berorientasi global dengan menggandeng PUM Belanda.
Ketua Hipmi Sulsel Herman Heizer mengatakan langkah tersebut merupakan manifestasi nyata dari asosiasi untuk memacu pelaku UKM lokal agar memiliki daya saing maupun produk berkualifikasi ekspor.
Adapun pelibatan PUM Belanda tersebut merupakan rangkaian dari jalinan kerjasama Hipmi di tingkat pusat yang telah dituangkan dalam nota kesepahaman beberapa waktu lalu.
"Kami berharap, jalinan dengan PUM Belanda ini bisa menjadi momentum untuk memacu kapasitas UKM Sulsel. Terlebih PUM ini memang berfokus sebagai katalis dalam peningkatan kualitas pelaku UKM secara global," paparnya usai menerima kunjungan PUM Belanda di Makassar, Sabtu (29/4/2017).
Sekedar diketahui, Programma Uitzending Managers (PUM) sebuah perusahaan konsultasi yang mendapatkan dukungan dari Pemerintah Belanda untuk memberikan bantuan pendampingan kepada UKM secara sukarela.
PUM Belanda terdiri dari tenaga ahli senior yang merupakan relawan dan mempunyai misi untuk membantu pelaku usaha di negara-negara berkembang dalam mengembangkan dan meningkatkan usahanya.
Menurut Herman, kehadiran PUM Belanda dalam pengembangan UKM di Sulsel diproyeksikan mampu lebih menekan kegagalan pelaku UKM terkhusus pada tahapan start up dalam mengembangkan bisnis di tahun pertama.
"Jadi cakupan kerjasama nanti kedepannya, tidak hanya terfokus pada pelaku UKM eksisting. Tetapi juga UKM start up, agar mengadopsi pengalaman dari PUM Belanda sehingga bisa lebih atraktif dalam menjalankan bisnis," urainya.
Andi Rahmat Manggabarani, Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Hipmi Sulsel, mengatakan pihaknya akan segera menyiapkan data para pelaku UKM di Sulsel untuk kemudian dilakukan sinkronisasi dengan kriteria pendampingan yang bakal dilakukan PUM Belanda.
"Dalam waktu dekat kami akan mengkonsolidasi seluruh data dari teman di asosiasi. Mudahan dalam sebulan kedepannya sudah rampung dan sudah ada jadwal pertemuan pelaku UKM dengan pihak PUM," ucap dia.
Dalam kesempatan sama, Country Cordinator Indonesia PUM Bwlanda, John W. Serbrock mengatakan pendampingan bagi pelaku UKM bakal dilakukan secara bertahap melalui serangkaian program yang berorientasi pada pengembangan kapasitas usaha.
Adapun tahapan yang dimaksud meliputi inkubasi program, mentoring bisnis, hingga memfasilitasi perusahaan untuk bisa memiliki sinergi dengan perusahaan lain.
"Seluruh aspek sebenarnya menjadi perhatian kami, tidak hanya mendorong kualitas produksi, tetapi juga pola manajerial usaha, branding hingga kualitas pelayanan produk," paparnya.