Kabar24.com, ARIZONA — Perusahaan pengujian darah, Theranos Inc, akan membayar US$4,65 juta untuk konsumen di Arizona, AS yang menggunakan layanannya dalam kurun 2013 - 2016.
Jaksa Agung Arizona Mark Brnovich telah menyebut iklan Theranos salah mengartikan metode, akurasi hingga keandalan pengujian darah.
"Dari sekitar 1,5 juta tes darah yang Theranos jual, lebih dari 175.000 pelanggan ada di Arizona. 10% tes diantaranya dibatalkan," tuturnya dalam pernyataan resmi yang dikutip Reuters, Selasa (18/4).
Pihak Theranos sendiri mengatakan perjanjian ini mencerminkan biaya yang dikeluarkan pelanggan untuk melakukan tes, terlepas apakah hasil tes dibatalkan atau dikereksi pada saat itu.
Theranos ditemukan oleh Elizabeth Holmes pada 2003 yang mengembangkan inovasi perangkat tes darah. Lewat tes ini, konsumen dapat melihat hasil dengan lebih cepat dengan hanya menggunakan satu tetes darah.
Hanya saja, perkembangan perusahaan tertahan sejak Wall Streed Journal menerbitkan beberapa artikel, dimulai pada Oktober 2015, yang menunjukkan perangkan produksi Theranos itu tidak akurat dan dianggap cacat.
Pada Januari lalu, Theranos mengumumkan PHK 41% tenaga kerjanya. Perusahaan alkes ini mengatakan akan tetap bertahan dalam bisnis tes darah, setidaknya dalam dua tahun ke depan, untuk mengurangi hukuman dari otoritas kesehatan setempat.