Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koalisi Militer Arab Saudi Gempur Milisi Syiah Yaman

Pesawat tempur koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan sedikitnya 24 serangan udara ke lokasi dan kamp militer yang dikuasai oleh petempur milisi Syiah Yaman, Al-Houthi, di sepanjang pantai Laut Merah di Yaman Barat.
Ilustrasi pengikut gerakan Houthi Syiah menaiki sebuah bulldozer yang mereka rebut dari polisi anti huru-hara di sepanjang jalan utama menuju bandara di Sanaa, Yaman./Reuters
Ilustrasi pengikut gerakan Houthi Syiah menaiki sebuah bulldozer yang mereka rebut dari polisi anti huru-hara di sepanjang jalan utama menuju bandara di Sanaa, Yaman./Reuters

Bisnis.com, SANA'A, Yaman -  Pesawat tempur koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan sedikitnya 24 serangan udara ke lokasi dan kamp militer yang dikuasai oleh petempur milisi Syiah Yaman, Al-Houthi, di sepanjang pantai Laut Merah di Yaman Barat.

Serangan udara pada Senin (6/3/2017) tersebut ditujukan ke petempur Al-Houthi di beberapa lokasi dan kamp militer di Provinsi Hodeida dan Taiz, kata seorang pejabat keamanan yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Serangan udara itu, menurut Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang, dilancarkan untuk mengusir anggota Al-Houhti dari Jalur Pantai Laut Merah dan jalur laut sempit Bab Al-Mandab, yang menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden serta Laut Arab.

Petempur Al-Houthi berulangkali menyerang kapal perang koalisi di Laut Merah.

Koalisi militer pimpinan Arab Saudi telah mengerahkan pasukan dan petempur yang setia kepada Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang diakui masyarakat internasional, ke Kota Pelabuhan Hodeidah dan Mokha di tepi Laut Merah dalam upaya mengepung Ibu Kota Yaman, Sana'a, kubu kedua Al-Houthi dan sekutu mereka yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh.

Petempur Al-Houthi, yang menguasai Yaman Utara, juga telah memerangi pasukan Arab Saudi di perbatasan sejak koalisi militer pimpinan Arab Saudi ikut-campur dalam konflik di Yaman pada Maret 2015 melalui serangan udara dan darat.

Aksi koalisi tersebut adalah upaya untuk memulihkan kekuasaan Presiden Hadi, yang hidup di pengasingan. Lebih dari 10.000 orang Yaman telah tewas, dan lebih dari tiga juta orang lagi kehilangan tempat tinggal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/XINHUA-OANA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper