Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maret Ini, The Fed Akan Naikkan Suku Bunga

Bank sentral Amerika Serikat The Fed hampir dipastikan akan menaikkan suku bunga bank tahun ini.
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat  Janet Yellen/Reuters
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Janet Yellen/Reuters

Bisnis.com, CHICAGO -- Bank sentral Amerika Serikat The Fed hampir dipastikan akan menaikkan suku bunga bank tahun ini.

Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve System alias The Fed, Janet Yellen, mengisyaratkan kenaikan suku bunga tersebut dilakukan pada 14-15 Maret mendatang.

“Pada pertemuan kami akhir bulan ini, kami akan mengevaluasi apakah data tenaga kerja dan inflasi terus berkembang sesuai dengan harapan kami. Apabila sesuai harapan, penyesuaian lebih lanjut dari suku bunga dana federal kemungkinan akan tepat,” ujar Yellen di Chicago.

Dia menambahkan, kenaikan suku bunga acuan tahun ini tidak akan selambat pada 2015 dan 2016.

Pernyataan Yellen tentang rencana kenaikan suku bunga The Fed, rupanya menjadi salah satu pengaruh atas kenaikan saham. Bahkan, pekan ini probabilitas kenaikan suku bunga The Fed di pasar telah meningkat sebesar 80%.

Tercatat, selama tiga tahun terakhir, The Fed terus berusaha mengerek suku bunga acuannya setelah mempertahankannya mendekati level 0. Laju pertumbuhan inflasi yang lamban, kuatnya dolar AS dan harga energi yang rendah menjadi salah satu faktor lemahnya suku bunga AS.

Sebagai perbandingan, 2017 mungkin menjadi tahun bagi The Fed untuk mampu menindaklanjuti perkiraan tiga kenaikan suku bunga. “Untuk pertama kali dalam kurun waktu yang lama, menurut saya risiko kenaikan suku bunga yang lebih banyak sedikit lebih tinggi dari pada kenaikan suku bunga yang lebih sedikit,” ujar Roberto Perli, ekonom Cornerstone Macro LLC.

Sementara itu, salah satu Anggota Dewan Gubernur The Fed Lael Brainard berharap bank sentral tidak menaikkan suku bunga acuannya terlalu tinggi sebelum kondisi ekonomi global membaik.

Setidaknya, sebanyak 1,7% pertumbuhan zona euro pada 2016 hampir menyamai Amerika Serikat, keuntungan perusahaan yang kuat dan inflasi pada Februari yang mendekati target Bank Sentral Eropa adalah bukti bahwa zona mata uang tunggal telah menghindari spiral deflasi berbahaya.

Adapun Yellen, pada Jumat kemarin, menyatakan bahwa The Fed semakin dekat dengan tujuannya, kesempatan kerja penuh dan inflasi 2% menjadi alasan rencana kenaikan suku bunga, alasan lain mengarah pada risiko terbalik dari program ekonomi yang dirancang oleh Presiden Donald Trump.

Seperti diketahui, sejak pemilu, indeks S & P 500 telah naik 11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper