Kabar24.com, BEIJING-- Pemerintah China menyatakan akan mendukung kebijakan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Kementerian Luar Negeri China tak lama setelah Donald Trump, Presiden Amerika Serikat menyatakan akan menetang kebijakan WTO yang dianggap mengganggu kedaulatan AS.
Juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang mengatakan dukungan tersebut merupaka upaya China dalam mempertahankan sistem multilateral yang adil dan terbuka dengan WTO ditengah keuntungan atas pertumbuhan ekonomi global.
“Sejak Cina bergabung dengan WTO itu selalu proaktif mendukung pekerjaan WTO, dan posisi ini tidak akan berubah,”ujarnya, Kamis (2/3).
Dalam dokumen agenda kebijakan perdagangan tahunan yang dirilis dalam Kongres pada hari Rabu, Perwakilan Perdagangan AS mengatakan pemerintah tidak akan mentolerir praktek perdagangan yang dianggap tidak adil yang berpotensi mendistorsi pasar seperti manipulasi mata uang.
Kendati, dokumen tersebut juga mengisyaratkan bahwa Pemerintah AS mungkin mencoba menerima batasan dibawah kebijakan WTO sebagai upaya memangkas defisit perdagangan antara AS dengan China dan Meksiko.
Sementara itu, Pemerintah China, yang sempat khawatir akan melemahnya ekpspor China, mendoronga pemerintah dunia untuk menolak kebijakan proteksionisme yang dicanangkan oleh Trump.
Sebelumnya, pemerintah Jepang mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa tax border/pajak batasan yang diberlakukan disetiap impor tidak melanggar ketentuan yang telah diterapkan oleh WTO.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Yasutoshi Nishimura selaku Penasihat Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo, Rabu (1/3).
“Kami tidak ingin ada pajak perbatasan untuk melanggar aturan WTO dengan menjadi sistem pajak yang dimaksudkan untuk mempromosikan ekspor,” ujar Nishimura.
“Posisi kami adalah aturan WTO dan multilateralisme itu penting dan kami ingin melobi untuk itu,” imbuhnya.